Jakarta (Antara Babel) - Center for Strategic and International Studies
(CSIS) yang melakukan survei ke pemimpin Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) di daerah mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
merupakan figur yang dianggap dapat membesarkan partainya dalam lima
tahun mendatang.
"Dari sensus yang kami lakukan, Presiden Jokowi dianggap bisa
membesarkan partai dalam lima tahun mendatang. Ini juga berarti Jokowi
dianggap pimpinan masa depan partai," kata peneliti CSIS Arya Fernandes
di Kantor CSIS, Jakarta, Rabu.
Meskipun Megawati Soekarnoputri sudah pasti akan kembali memimpin
PDIP lima tahun ke depan, menurut dia, hasil sensus itu menunjukkan para
pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDIP
juga mempercayakan masa depan partai kepada sejumlah nama di luar trah
Soekarno.
Megawati, yang Presiden RI periode 2001-2004 dan
menjadi Ketua Umum DPP PDIP sejak 1997, telah diputuskan menjadi ketua
umum periode 2015-2020 dalam Rapat Pimpinan Nasional di Semarang, Jawa
Tengah, pada September 2014.
Selain Presiden Jokowi, nama lain di luar dinasti Soekarno yang
diyakini internal PDIP mampu membesarkan partai adalah Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Mantan Wakil Ketua DPR
Pramono Anung.
"Itu terlihat dari puluhan DPC PDIP yang mendukung mereka sebagai
Ketua Umum PDIP berikutnya dengan rincian Jokowi didukung 76 DPC, Ganjar
Pranowo 14 DPC dan Pramono Anung 11 DPC. Totalnya ada 147 DPC yang
terang-benderang tidak menyebut Megawati sebagai calon pimpinannya,"
ujarnya.
Adapun Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PMK) Puan Maharani didukung 25 DPC untuk menjadi kandidat
Ketua Umum DPP PDIP.
Dengan hadirnya nama baru tersebut, yang menarik adalah kontestasi
PDIP ke depan yang sudah memunculkan nama Jokowi, Ganjar, Pramono,
Tjahjo diluar Trah Sukarno yang diwakili Megawati dan Puan.
Arya mengatakan, untuk Ketua Umum PDIP yang akan dipilih dalam
kongresnya 9 April 2015 Megawati hampir dipastikan menang secara
aklamasi atau tanpa pemungutan suara.
"Hampir pasti Mega menang lagi sekarang secara aklamasi. Tapi, lima
tahun lagi akan berbeda. Ganjar, Pram, Jokowi dalam beberapa tahun ke
depan akan menjadi orang penting di PDIP. Mereka perlu disorot," ujarnya
menambahkan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Maruarar Sirait menyatakan
regenerasi ketua umum di partainya tersebut baru akan terjadi pada 2020.
"Untuk
saat ini Bu Mega didukung jadi ketua umum dengan alasan beliau masih
sehat dan masih sangat dibutuhkan sebagai perekat dan pemersatu partai,"
ujar politisi yang akrab dipanggil Ara itu.
Ara menambahkan, sensus dan wacananya tersebut menunjukan bahwa regenerasi dan pengkaderan dalam tubuh PDIP berjalan baik.
"Dengan sensus itu, dan 2020 regenerasi ini artinya pengkaderan berjalan dengan baik di PDIP," katanya.
CSIS: Jokowi Dianggap Dapat Besarkan PDIP
Rabu, 1 April 2015 21:44 WIB
Ini juga berarti Jokowi dianggap pimpinan masa depan partai."