Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mengusulkan bantuan anggaran pengembangan sektor pertanian dan hortikultura senilai Rp16,7 miliar kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami harapkan usulan tersebut disetujui dan direalisasikan untuk meningkatkan produksi pangan lokal sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di daerah kepulauan," ujar Kepala Bidang Pertanian dan Hortikultura Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat, Darmono di Muntok, Sabtu.
Ia menerangkan, usulan bantuan anggaran tersebut terdiri dari 22 kegiatan untuk pengembangan komoditas padi, cabai dan durian dengan total senilai Rp16.656.850.000.
Menurut dia, seluruh usulan tersebut secara garis besar sudah disetujui, namun masih akan dilakukan proses verifikasi ulang di lapangan untuk memastikan agar bantuan yang akan dikucurkan nantinya benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat petani.
"Jangan sampai nantinya bantuan tersebut tidak terserap secara maksimal karena tidak sesuai kebutuhan azas kemanfaatan bagi petani," kata dia.
Ia menjelaskan, usulan bantuan tersebut meliputi kegiatan penanganan setelah panen, seperti bantuan sarana drayer dan bangunan senilai Rp1.870.000.000, bantuan sarana power threser bensin senilai Rp160.000.000 dan sarana "combine harvester" skala kecil senilai Rp130.000.000, selain itu, kegiatan revitalisasi penggilang padi diusulkan senilai Rp1,4 miliar, sarana kelembagaan pasar tani senilai Rp350.000.000, pemberdayaan PPNS pupuk dan pestisida senilai Rp56.850.000, pengembangan metode SRI Rp315.000.000.
"Untuk peningkatan produksi dan produktivitas produk sayuran dan tanaman obat rumah tangga kami usulkan kegiatan pengembangan kawasan tanaman sayur senilai Rp175.000.000, sekolah lapangan GAP senilai Rp40.000.000 dan konservasi dan antisipasi anomali iklim senilai Rp180.000.000," kata dia.
Selanjutnya, untuk pengembangan optimasi lahan durian diusulkan anggaran bantuan senilai Rp105.000.000 untuk pengembangan sekitar 50 hektare.
Darmono menambahkan, paa kegiatan pengembangan jalan pertanian diusulkan bantuan senilai Rp1,4 miliar, bantuan traktor ruda dua senilai Rp450.000.000, perluasan sawah sebanyak 700 hektare senilai Rp7,42 miliar.
"Pada kegiatan pengelolaan produksi tanaman serealia GP-PTT padi inbrida kami usulkan bantuan senilai Rp1,45 miliar yang akan direalisasikan di 500 hektare sawah, sedangkan kegiatan bantuan rice transplanter kami usulkan senilai Rp75.000.000," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengusulkan bantuan untuk pengembangan UPJA mandiri senilai Rp200.000, pengembangan dan pembinaan UPJA senilai Rp160.000.000, dan bantuan pompa air 30 unit senilai Rp690.000.000.
"Pada dasarnya usulan bantuan total senilai Rp16.656.850.000 sudah disetujui, hanya ada satu item yaitu bantuan sarana rice milling unit senilai Rp310.000.000 yang sampai saat ini belum ada kejelasannya," kata dia.
Dengan disetujuinya usulan tersebut, diyakini pada tahun berikutnya akan terjadi peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di daerah itu.
"Kami yakin dengan adanya bantuan tersebut, masyarakat petani di Bangka Barat akan termotivasi dalam menggeluti usaha pertaniannya dan bukan tidak mungkin upaya mewujudkan swasembada pangan akan segera teralisasi dalam beberapa tahun ke depan," kata dia.