Jakarta (ANTARA) - Rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali akan memberikan "dampak langsung dan merusak jadwal sepak bola klub," kata Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Asosiasi Klub Eropa (ECA) mengatakan pendekatan FIFA terhadap reformasi kalender pertandingan internasional adalah "pelanggaran langsung dan sepihak terhadap kewajiban hukum tertentu."
ECA bergabung dengan UEFA dalam menentang rencana FIFA menjadikan Piala Dunia sebagai ajang dua tahunan.
ECA yang mewakili 234 klub Eropa tidak menyatakan kewajiban apa yang dimaksud, tetapi organisasi ini telah membuat serangkaian perjanjian dengan UEFA dan FIFA mengenai kalender pertandingan internasional.
"Klub sepak bola selalu menjadi suara fundamental dan dihormati dalam membentuk masa depan IMC (kalender pertandingan internasional). Itu adalah landasan sepak bola, menjadi pendorong kompetisi; pusat utama dan rumah pengembangan dan investasi pemain; dan tumpuan penggemar serta komunitas lokal mereka," kata ECA seperti Reuters, Jumat.
“Inilah sebabnya Nota Kesepahaman (MoU) yang mengatur hubungan antara ECA dan FIFA, menempatkan IMC pada intinya. MoU antara klub dan FIFA ini disepakati setelah adanya negosiasi terinci dan persetujuan bersama tentang IMC, serta sebagai proses yang mengatur IMC," tambah ECA.
FIFA dikabarkan sedang menggelar studi kelayakan untuk membuat Piala Dunia digelar setiap dua tahun untuk mengganti siklus empat tahun sekali seperti saat ini berlaku.
Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA Arsene Wenger mengatakan bulan ini bahwa dia "100 persen yakin" mengenai manfaat dari peralihan tersebut.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin bulan ini memperingatkan potensi boikot negara-negara Eropa terhadap Piala Dunia bila FIFA terus melanjutkan rencananya.
Konfederasi Amerika Selatan (CONMEBOL) juga mengkritik rencana FIFA tersebut, sebaliknya Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) "menyambut proses konsultasi ekstensif yang diprakarsai dan dipimpin oleh FIFA."
Badan Sepak Bola Amerika Utara, Tengah dan Karabia (CONCACAF) mengatakan sedang menelaah proposal FIFA tersebut "dengan pikiran terbuka, dan siap terlibat dalam proses konsultasi. Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) juga telah mengambil sikap yang sama."
Berita Terkait
Kritik absurd terhadap timnas Indonesia dan krisis dalam timnas Saudi
8 Desember 2024 12:11
FIFA tuntas undi grup Piala Dunia antarklub 2025, Grup G paling sengit
6 Desember 2024 09:57
FIFA mungkin akan senang sekali jika Indonesia lolos Piala Dunia
25 November 2024 10:29
Erick Thohir ingatkan timnas jangan cepat puas setelah kalahkan Arab Saudi
24 November 2024 22:11
Untuk ke Piala Dunia, Garuda harus jaga momentum di laga berikutnya
23 November 2024 08:56
Cek fakta, Indonesia Raya jadi lagu pembukaan Piala Dunia 2026
22 November 2024 08:50
Panggung pembuktian Marselino Ferdinan
21 November 2024 17:49