Jakarta (Antara Babel) - Peneliti botani pada Pusat Penelitian Biologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menemukan tumbuhan berdaun satu yang
menjadi kandidat spesies flora baru hasil eksplorasi di Gunung Tambora
Pulau Sumbawa bersama tim Ekspedisi NKRI 2015.
"Dari flora kemungkinan kuat ada satu spesies baru ditemukan. Tapi
kita butuh waktu lagi untuk kaji hasil temuan selama di Tambora, karena
masih ada yang lain perlu diidentifikasi," kata peneliti botani pada
Pusat Penelitian (Puslit) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Arif Hidayat di Jakarta, Selasa.
Tumbuhan berdaun satu tersebut, menurut dia, dari Suku Gesneriaceae
dari sub family Epithemateae yakni marga Monophyllae. Tumbuhan ini
berhasil ditemukan tim peneliti di Hutan Suranadi Umaani di ketinggian
230 mdpl, dan hidup di bebatuan.
Sebelumnya, ia mengatakan peneliti botani LIPI lainnya juga pernah
mencatat menemukan satu jenis tumbuhan berdaun satu di Sulawesi dengan
tangkai daun sepanjang 10 hingga 25 cm dengan helai daun besar dengan
panjang 25 cm dan lebar 20 cm.
Tapi Monophyllaea sp. yang ditemukan di Tambora berbeda karena
memiliki helai daun lebih kecil, panjang hanya mencapai empat hingga
tujuh centimeter dan lebar hanya tiga hingga lima centimeter dengan
tangkai daun pendek, ujar dia.
"Penemuan di Sulawesi hanya menjadi catatan, karena itu penemuan di
Tambora punya kesempatan diajukan sebagai spesies baru," lanjutnya.
Tim peneliti botani saat mengeksplorasi Taman Nasional Gunung
Tambora dari jalur pendakian Kawinda Toi, ia mengatakan dibagi menjadi
tim jelajah dan tim ekologi serta dibantu tim dari Kebun Raya Purwodadi
berhasil mengumpulkan 393 spesimen dari sekitar 250 jenis tumbuhan.
Dari 250 jenis tumbuhan tersebut terdiri dari 13 jenis Fungi,
delapan jenis Bryophyte, lima jenis Lichen, 56 jenis Pteridophyte, dan
168 jenis Gymnospermae dan Angiospermae. Sedangkan 68 nomor koleksi
hidup berhasil dibawa tim Kebun Raya Pwodadi.
Menurut dia, tidak banyak catatan yang dimiliki LIPI terkait
koleksi tumbuhan di Gunung Tambora. Hanya empat lembar catatan dari
Elbert (1909) dan Zollinger (1952) yang dimiliki sebagai database dan
data dari tim kajian potensi Gunung Tambora oleh BKSDA NTB (2013),
karena itu tim LIPI sangat tertarik untuk bergabung dalam Ekspedisi NKRI
2015 yang diinisiasi Kopassus ini.
Dengan masih terbatasnya spesimen tumbuhan yang dikoleksi dari
Gunung Tambora, Arif mengatakan ekspedisi ini menjadi penting untuk
menambah koleksi umum untuk seluruh jenis tumbuhan di area tersebut.
Flora Berdaun Satu Kandidat Spesies Tambora
Selasa, 12 Mei 2015 23:43 WIB
"Dari flora kemungkinan kuat ada satu spesies baru ditemukan. Tapi kita butuh waktu lagi untuk kaji hasil temuan selama di Tambora, karena masih ada yang lain perlu diidentifikasi,"