Pangkalpinang (Antara Babel) - Warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan berat beras kemasan yang kurang dari yang seharusnya sehingga merugikan mereka.
"Isi beras kemasan 5 dan 10 kilogram banyak yang tidak pas. Kekurangannya bahkan mencapai 400 hingga 600 gram untuk setiap kemasan," kata salah seorang warga, Rosa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengaku sudah berapa kali menguji berat beras kemasan yang dibelinya. Pada beras kemasan 10 kilogram hanya ditemukan 9,5 kilogram, demikian juga untuk kemasan 5 kilogram berat sesungguhnya hanya sekitar 4,5 kilogram.
"Kami jelas dirugikan, apalagi harga beras kini terus mengalami kenaikan," ujarnya.
Saat ini harga beras kemasan 5 kilogram bertahan tinggi Rp60 ribu dari sebelumnya hanya Rp50 ribu.
Menurut dia, berkurangnya berat beras kemasan diduga merupakan salah satu cara pedagang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
"Saya sudah berulang kali menanyakan hal ini kepada pedagang dan mereka hanya menjawab tidak tahu dan beralasan hanya menerima pasokan dari distributor dalam kondisi seperti itu," ujarnya.
Demikian juga, Irwandi warga lainnya mengaku berat beras yang dibelinya sering kurang dan kondisi kemasannya terkadang juga rusak.
"Jahitan kemasan beras ada yang terlepas dan ada juga yang terdapat lubang berukuran kecil," ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan aparat kepolisian meningkatkan pengawasan dan menindak pedagang yang mengoplos atau mengurangi isi kemasan beras karena sangat merugikan konsumen.
"Mengurangi isi kemasan beras termasuk pidana penipuan apalagi pada saat ekonomi warga yang semakin sulit," ujarnya.