Koba (Antara Babel) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap tiga distributor di daerah itu untuk mengantisipasi peredaran beras sintetis.
"Kami sudah melakukan sidak di beberapa distributor beras, hasilnya tidak ditemukan beras sintetis atau beras bercampur plastik," kata Kasi Perdagangan pada Disperindagkop Kabupaten Bangka Tengah, Bejo di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, pengawasan dan sidak ke sejumlah distributor tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pemberitaan di media massa terkait ditemukannya beras sintentis.
"Tentu kami tidak ingin beras tersebut beredar di daerah ini. Kami sudah mengambil sejumlah sampel beras dari berbagai merek untuk diperiksa dan dipastikan tidak mengandung plastik," ujarnya.
Ia menegaskan, jika ditemukan distributor menjual beras sintetis maka izin usaha dagang mereka akan dicabut karena perbuatannya sangat membahayakan konsumen.
"Namun proses pencabutan izin usaha tersebut tidak serta merta, tetapi harus terbukti bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium beras milik distributor tersebut sintetis," ujarnya.
Ia juga mengatakan, hasil pengawasan di lapangan petugas hanya menemukan beras yang banyak kutu atau beras "apek" yang tidak layak jual.
"Kami hanya menemukan beras banyak kutu, tetapi beras tersebut tidak dijual pedagang dan mereka simpan di gudang," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pengawasan penjualan sembako di tingkat pengecer pihaknya menurunkan petugas satu kali dalam seminggu.
"Petugas kami satu kali dalam seminggu tetap turun ke pasar, mengecek stok sembako dan mengawasi adanya barang yang yang tidak layak beredar," ujarnya.
