Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong warga selalu bangga dengan berbagai produk budaya lokal dalam upaya mendukung pemajuan kebudayaan.
"Upaya pemajuan kebudayaan merupakan salah satu kewajiban pemerintah, namun kami juga tidak bisa bekerja sendiri dan butuh peran aktif warga, mulai dari pendataan, perlindungan, pelestarian dan mengembangkan budaya yang ada di sekitar tempat tinggal," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Hendra Jaya di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, peran serta aktif masyarakat menjadi modal utama dalam upaya pemajuan kebudayaan dan produk-produk kebudayaan yang ada di tingkat desa, dusun atau kelompok.
"Negara memiliki tugas dan kewajiban memajukan kebudayaan, namun pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan seluruh elemen masyarakat, bahkan hingga tingkat terkecil agar bisa menjalankan amanat undang undang tersebut," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, setiap warga negara juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melindungi, mengembangkan dan menghidupi atau melaksanakan budaya yang ada di sekitar tempat tinggal.
Budaya dibagi menjadi dua garis besar, yaitu budaya benda, seperti bangunan bernilai sejarah, peralatan dan lainnya, sedangkan budaya takbenda bisa berupa ritual adat, pengetahuan, dan lainnya.
Untuk tahun ini, kata dia, Bangka Barat memiliki tiga budaya takbenda yang ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda nasional, yaitu kue pelite, roti berut dan sedekah gunong Pelangas.
"Hari ini kami diundang untuk mengikuti diskusi bersama kawan-kawan kelompok sadar wisata, pemerintah desa dan warga Desa Pelangas dalam upaya pemajuan kebudayaan tersebut. Kami mendukung karena kegiatan diskusi seperti ini akan bermanfaat dalam menentukan arah kebijakan ke depan," katanya.
Dalam pertemuan itu, Hendra berpesan agar warga tidak hanya sekedar menjaga, namun juga dilaksanakan upaya pengembangan dan perlindungan untuk kemajuan bersama.
"Berbagai prosesi ritual adat sedekah gunong Desa Pelangas jangan sampai menjadi sebuah pertentangan karena budaya tersebut memiliki nilai-nilai ajaran budaya tinggi dan warisan tersebut perlu kita jaga dan kembangkan dengan menyesuaikan nilai-nilai yang ada," katanya.
Menurut dia, ritual adat sedekah gunong merupakan potensi budaya lokal yang luar biasa dan diharapkan ke depan bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke lokasi itu.
Potensi yang ada perlu didukung dengan melengkapi berbagai macam kebutuhan wisatawan, baik dari sisi infrastruktur, pelayanan, cinderamata dan kesiapan warga menerima tamu.
"Jika berbagai kebutuhan pendukung terpenuhi, kami yakin waktu kunjung wisatawan akan semakin lama, bahkan bisa menginap sehingga memberikan manfaat dalam perekonomian masyarakat. Jika hal ini berkembang maka akan membantu dalam mengatasi pengangguran dengan basis budaya yang ada," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat akan berupaya mengawal dan memberikan ruang agar warga semakin sadar dan bangga terhadap budaya lokal dan pemerintah siap memfasilitasi anggaran pendukung dengan menyesuaikan kebutuhan dan ketersediaan anggaran yang ada.
"Melalui pelestarian budaya lokal, kami yakin budaya akan semakin maju, bermanfaat dan berguna, minimal untuk warga setempat," katanya.
Berita Terkait
Pemerintah Bangka Barat fasilitasi pelestarian Pesta Adat Suku Jerieng
27 September 2024 16:49
Pemkot Pangkalpinang kuatkan pemahaman budaya lokal kepada pelajar
4 September 2024 18:27
Bangka Barat angkat budaya lokal dalam Festival Jiran Nusantara
28 Agustus 2024 18:59
Masyarakat Desa Renggiang lestarikan budaya lokal lewat lomba Nirok
3 Agustus 2024 19:44
Babel gelar Ethnic Carnival kembangkan budaya kearifan lokal
23 November 2023 11:07
Babel gelar festival seni tingkatkan kecintaan budaya lokal pelajar
20 November 2023 18:45
"Indonesia by the Harbour" pamerkan tari dan busana lokal di Sydney
19 November 2023 17:55
Bupati Bangka Barat ajak pemuda kreatif dan cinta budaya lokal
4 September 2023 18:18