Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggiatkan program dapur sehat desa dalam upaya mengatasi kasus kekerdilan di daerah itu.
"Sebagai langkah awal sudah kita luncurkan program dapur sehat atasi stunting (kekerdilan) 'Dashat' di Desa Tumbakpetar, Kecamatan Jebus. Kami berharap program itu bisa berkelanjutan dan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan upaya pembentukan keluarga berkualitas di desa setempat," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Program dapur sehat desa tersebut nantinya menjadi pusat gerakan bersama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada kaitannya dengan upaya penurunan kekerdilan dan upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Menurut dia, keberadaan dapur sehat desa salah upaya yang dilakukan dalam program kampung keluarga berkualitas yang nantinya merancang berbagai kegiatan dalam pemberdayaan keluarga agar semakin sejahtera.
Dalam kegiatan tersebut, katanya, akan menjalankan berbagai program yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan dan memperhatikan nutrisi untuk para ibu hamil, ibu yang akan hamil, ibu menyusui dan balita.
"Dari dapur sehat desa itu para ibu hamil, menyusui dan balita bisa mendapat perhatian dalam hal asupan nutrisi produk olahan," katanya.
Ia juga menyebutkan tujuan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk upaya menyosialisasikan menu sehat bagi para ibu hamil, ibu menyusui serta balita sehingga ke depan bisa mengatasi tengkes secara khusus di kampung keluarga berkualitas atau Kampung KB.
"Kami berharap melalui program ini bisa menjadi wadah untuk saling memberikan masukan dan dukungan bagi sektor terkait, dalam penanganan 'stunting' di daerah ini. Saya yakin dan percaya dengan adanya komitmen bersama dapat mewujudkan Kabupaten Bangka Barat maju, sejahtera dan bermartabat," katanya.
Peluncuran dapur sehat desa tersebut merupakan program yang dicanangkan BKKBN sebagai salah satu bentuk upaya penurunan kekerdilan.
Gambaran besar dalam program BKKBN tersebut terdapat tiga kegiatan yang dirancang dan secara bertahap direalisasikan yakni pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal berupa pembagian makanan gratis untuk kelompok sasaran yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah dua tahun.
Selain itu, program makanan pemberdayaan masyarakat padat gizi dengan untuk bahan penyediaan lokal dan yang program ketiga, yaitu pemberdayaan kelompok upaya peningkatan penghasilan keluarga akseptor (UPPKA).