Jakarta (Antara Babel) - Mantan Ketua Komisi VII DPR dari fraksi Partai
Demokrat Sutan Bhatoegana yang mendekam di rumah tahanan KPK mendapat
kiriman lontong sayur medan dari keluarga pada hari Idul Fitri 1436
Hijriah.
"Alhamdullilah saya merasa gembira karena hari ini dan besok bisa
bertemu. Saya bawa lontong sayur khas medan lengkap dengan tauco pedas
dengan rendang ompung. Itu rendang usaha anak sendiri beda dengan yang
lain karena ini rendang kering jadi bisa tahan beberapa hari," kata
istri Sutan, Unung Rusyatie di gedung KPK Jakarta, Jumat.
Unung datang bersama dengan enam orang anggota keluarga yang lain
yaitu anaknya yang pertama dan istrinya, anak ketiga serta tiga orang
cucu.
"Saya juga bawa nastar dan lemang, kami senang nanti dapat makan bersama," tambah Unung.
Menurut Unung, Sutan yang menjadi tersangka dugaan tindak pidana
korupsi berupa penerimaan uang dalam pembahasan APBN Perubahan 2013 dan
penerimaan gratifikasi itu dalam keadaan sehat.
"Alhamdullilah bapak sehat lahir dan batin, doakan supaya bapak bebas," ungkap Unung.
Ia dan keluarga pun merasa kehilangan karena merayakan Lebaran tanpa
Sutan yang biasanya selalu meramaikan rumah mereka di Bogor.
"Anak saya yang bungsu kehilangan sekali karena biasanya dia harus
diteriaki bapaknya untuk sahur, sekarang dia jadi jarang sahur. Sekarang
saya mengharapkan bapak mendapat keadilan dari Allah dan memang hingga
saat ini belum ada bukti bahwa beliau bersalah," jelas Unung.
Waktu kunjungan tahanan pada hari ini adalah pada pukul 09.00-11.00 WIB sedangkan pada Sabtu (18/7) pada 10.00-12.00 WIB.
Keluarga yang membesuk tahanan di rutan gedung KPK dapat bertemu di
auditorium gedung KPK sedangkan tahanan di rutan Guntur tetap bertemu di
Guntur.
Para tahanan KPK yang berada di Rutan Detasemen Polisi Militer
(Denpom) Guntur Kodam Jaya adalah mantan Menteri Agama Suryadharma Ali;
mantan Ketua Komisi VII DPR dari fraksi Partai Demokrat Sutan
Bhatoegana; Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri;
Selanjutnya,
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Tripeni Irianto Putro;
mantan Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin; Bupati Pulau Morotai
Rusli Sibua; mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Brigjen Pol
Didik Purnomo;
Berikutnya, mantan Direktur Utama PT Nindya Karya,
Heru Sulaksono; mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia Tafsir
Nurchamid; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumatera Selatan Rizal
Abdullah; mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karyo;
anggota Komisi IV DPR dari fraksi PDI Perjuangan Adriansyah; adik ipar
bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, Abdur Rouf dan mantan Direktur
PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), M Bihar Sakti Wibowo.
Sedangkan tahanan di rutan Gedung KPK antara lain istri Bupati Empat
Lawang Suzanna Budi Antoni; Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Musi Banyuasin (Muba), Syamsudin Fei;
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Muba, Faisyar; pegawai PT
Bali Pacific Pragama, Dadang Prijatna; pengacara di kantor pengacara OC
Kaligis, M Yagari Bhastara alias Gerry; mantan Gubernur Papua Barnabas
Suebu; dan marketing manager PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat;
Kemudian ada sejumlah tahanan yang dititipkan ke rutan lain seperti
mantan Menteri ESDM Jero Wacik dan mantan Direktur Pengolahan PT
Pertamina Suroso Atmomartoyo di rutan Cipinang; anggota majelis hakim
PTUN Medan Amir Fauzi di rutan Polres Jakarta Pusat; anggota majelis
hakim PTUN Medan Dermawan Ginting di rutan Polres Jakarta Selatan;
panitera/Sekretaris PTUN Medan Syamsir Yusfan dan Direktur Utama PT
Traya Tirta Makassar Hengky Widjaja di rutan Polda Metro Jaya.
Masih mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin yang dibantarkan oleh hakim
karena harus menjalani sejumlah operasi di RS Omni Internasional
Jakarta.
Di rutan Guntur juga masih ada tahanan non muslim yaitu pengacara
senior Otto Cornelis Kaligis; bupati Tapanuli Selatan non-aktif Raja
Bonaran Situmeang; mantan Direktur Sumber Daya Manusia PT Media Karya
Sentosa, Antonius Bambang Djatmiko; mantan Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Papua Jannes Jhon Karubaba; mantan Direktur PT Soegih
Interjaya Willy Sebastian Lim dan mantan Dirut PT BBJ Sherman Rana
Krisna.