Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Rizki warga Desa Air Seru, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengubah limbah daun kelapa menjadi topi unik dan ramah lingkungan.
"Topi ini asli dibuat dari daun kelapa sehingga cukup unik dan ramah," katanya ketika ditemui dalam kegiatan peluncuran gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI) di pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Jumat.
Ia mengatakan, ide membuat topi daun kelapa tersebut terbesit dari ditemukan cukup banyak mbah daun kelapa di lingkungan sekitar namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Maka saya muncul ide bagaimana kalau daun kelapa ini dijadikan topi, dan ternyata hasilnya sangat keren sekali," ujarnya.
Ia mengatakan, konsep yang diangkat dalam pembuatan topi daun kelapa tersebut adalah terkait isu lingkungan ramah (eco green).
"Ternyata memang ketika digunakan topi ini sangat dingin di kepala," katanya.
Rizki menambahkan, untuk membuat topi berbahan daun kelapa tersebut kurang lebih memakan waktu selama tiga hari.
"Saat ini sudah ada dua varian topi daun kelapa yang berwarna kuning dan berwarna hijau," ujarnya.
Dikatakan dia, harga topi dah kelapa ukuran besar dijual Rp50 ribu dan ukuran sedang dijual Rp40 ribu.
Topi daun kelapa tersebut saat ini baru ditawarkan kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke daerah itu.
"Topi daun kelapa ini juga digunakan juga untuk para tamu yang datang ke Belitung. Kalau ke luar daerah memang belum namun akan kami coba," katanya.
Berita Terkait
Ketua Komisi XII DPR RI kunjungi PLTU dan GI Suge Belitung dukung PLN jaga keandalan listrik jelang Pilkada 2024
7 jam lalu
Disdik Babel kecam oknum guru cabuli siswa
10 jam lalu