Pangkalpinang (Antara Babel) - Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB) Reni meminta pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan potensi industri yang ada di daerah itu untuk menggerakan ekonomi.
"Sekarang banyak industri yang lebih suka mengimpor barang modal, padahal sebenarnya dapat dipenuhi dari dalam negeri," kata Reni di Pangkalpinang, Kamis .
Menurut dia, struktur ekonomi dapat diperkuat apabila kebutuhan industri tidak sepenuhnya bergantung kepada impor, tetapi memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut. Namun dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk menggerakannya.
"Kondisi industri yang bergantung kepada impor barang modal membuat struktur ekonomi kita rentan terhadap perubahan nilai tukar dolar, naik sedikit saja industri terganggu serta ekonomi melambat," ucapnya.
Ia menambahkan melemahnya nilai tukar rupiah membuat industri mengurangi jumlah karyawannya.
"Pertumbuhan ekonomi digerakkan dari sektor konsumsi sehingga kalau daya beli masyarakat melemah karena adanya pengurangan karyawan dan lain sebagainya akan membuat ekonomi melambat," katanya.
Menurut dia, Babel kaya hasil pertambangan dan perkebunan seperti timah, sawit, karet dan lada. Namun banyak dari hasilnya langsung di ekspor, tidak diolah terlebih dahulu agar memberikan nilai tambah lebih besar lagi bagi perekonomian.
Ia berharap pemerintah daerah dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif lagi.
Banyak dari industri yang merelokasi ke daerah lain yang memiliki tenaga kerja lebih murah serta berusaha lebih nyaman.