Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat warga yang terinfeksi virus corona selama dua tahun lebih sebaran kasus mencapai 12.064 orang.
"Terhitung selama dua tahun lebih sebaran COVID-19 hingga sekarang terdata total warga yang terinfeksi sebanyak 12.064 orang," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Jumat.
Dia mengatakan total kasus tersebut terjadi peningkatan sejak satu pekan terakhir setelah diketahui delapan orang warga di Kabupaten Bangka dinyatakan positif COVID-19.
Dari jumlah kasus COVID-19 yang cukup banyak tersebut kata dia, sebanyak 11.657 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona setelah menjalani perawatan kesehatan serta 399 pasien COVID-19 meninggal dunia.
Menurutnya sebaran virus corona itu merata di delapan kecamatan masing-masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 4.950 orang positif COVID-19, 4.808 orang sembuh, 136 pasien meninggal dunia serta masih terdapat enam pasien aktif COVID-19 yang menjalani perawatan.
Di Kecamatan Riau Silip, 621 kasus COVID-19, 586 sembuh, 34 pasien meninggal dunia dan satu warga positif COVID-19 masih menjalani perawatan kesehatan. Kecamatan Puding Besar terdapat 339 kasus, 329 sembuh, 10 pasien COVID-19 meninggal dunia serta satu warga masih dinyatakan positif COVID-19.
Di Kecamatan Pemali sebanyak 2.287 kasus, 2.248 sembuh, 39 pasien COVID-19 meninggal dunia, Merawang sebanyak 1.091 kasus, 1.068 pasien sembuh, 22 pasien meninggal dunia serta masih terdapat satu orang warga positif COVID-19. Mendo Barat tercatat 875 kasus, 849 sembuh dan 26 pasien meninggal dunia.
Kemudian di Kecamatan Belinyu sebanyak 1.701 kasus, 1.578 pasien sembuh dan 123 pasien COVID-19 meninggal dunia serta di Kecamatan Bakam diketahui sebaran kasus terendah sebanyak 200 kasus, 191 sembuh dan sembilan pasien COVID-19 meninggal dunia.
"Saya ingatkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali agar memperhatikan penerapan prokes dan memastikan sudah mendapat layanan vaksinasi mengingat sebaran varian virus corona masih terjadi di tengah masyarakat," jelas Boy Yandra.
