Pangkalpinang (ANTARA) - Diskominfo Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan peningkatan infrastruktur jaringan internet, guna mempercepat inklusi digital di desa dan pulau-pulau terpencil di negeri serumpun sebalai itu.
"Kami telah menyiapkan konsep strategi pemerataan jaringan internet untuk mempercepat inklusi digital ini," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel Sudarman di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan percepatan inklusi digital di wilayah terpencil ini sesuai dengan arah kebijakan pembangunan digital Indonesia, agar masyarakat di seluruh Indonesia khusus Kepulauan Babel untuk mendapatkan akses dan haknya dalam menikmati jaringan dan layanan internet dengan mudah dan bebas.
"Pemerataan peningkatan fasilitas jaringan ini sangat penting, agar seluruh lapisan masyarakat mudah mengakses layanan internet ini," katanya.
Sudarman juga selaku Ketua Asosiasi Dinas Kominfo Provinsi Seluruh Indonesia (Askompsi) menyebutkan saat ini kebutuhan akan informasi, komunikasi dan internet menjadi hal yang sangat mendasar di segala bidang.
Menurut dia kebutuhan informasi digital tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, seperti transformasi manusia sebagai mahkluk sosial ke dunia maya (homo cyber), kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mulainya peradaban revolusi industri 4.0 dan society 5.0, adanya pandemi COVID-19, daya saing dan meningkatnya layanan publik seperti maraknya belanja online.
"Saat ini jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet sebesar 210.026.769 dari populasi 272.682.600 jiwa dan tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 77,02 persen," katanya.
Ia mengatakan perkembangan dan situasi terkini menjadi kendala yang dihadapi dalam upaya pemerataan akses internet melalui Palapa Ring, khususnya bagi provinsi-provinsi kepulauan di Indonesia.
"Berdasarkan data base Diskominfo Bangka Belitung, sampai saat ini terdata setidaknya ada 64 titik daerah yang belum memiliki jaringan," katanya.