Mentok, Babel (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan keterampilan melaut nelayan di Desa Teluklimau, Bangka Barat, untuk mendukung upaya peningkatan hasil tangkap sekaligus membangun kemandirian warga.
"Dengan adanya kegiatan dari PPN Sungailiat untuk warga nelayan Desa Teluklimau ini, kami berharap materi yang sudah disampaikan dapat dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari para nelayan di desa tersebut," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Mentok, Senin.
Pelatihan kepada para nelayan yang berlangsung selama sehari penuh tersebut diharapkan bermanfaat bagi nelayan untuk mendukung aktivitas sehari-hari dalam menangkap ikan di laut.
Dalam latihan keterampilan itu, kata dia, para narasumber memberikan materi dasar dan materi pendukung lainnya untuk keselamatan nelayan selama melaut dan meningkatkan hasil tangkap.
Materi yang disampaikan antara lain pengetahuan dasar pelayaran dan operasi penangkapan ikan, perlengkapan pendukung keselamatan dalam kapal, keselamatan kerja, dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Peristiwa kecelakaan di atas kapal, penyebab utamanya ada tiga, yaitu faktor manusia yang mencapai sekitar 70 persen seperti mengambil jalan pintas saat melaut, terlalu percaya diri, tempat kerja tidak rapi, kurang paham informasi pendukung, mengabaikan prosedur keselamatan kerja, gangguan mental, dan kurang persiapan," katanya.
Selain itu, kata dia, ada juga faktor peralatan, seperti mesin utama, generator, dan peralatan kerja lainnya, sedangkan faktor alam biasanya yang ditemui berupa gelombang tinggi, petir, dan badai.
Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para nelayan semakin paham berbagai permasalahan yang dihadapi dan melakukan persiapan yang baik sebelum melaut.
Berbagai persiapan yang wajib dilakukan nelayan antara lain ketersediaan alat pelindung diri, seperti kacamata, jaket, jas hujan, sepatu, helm, sarung tangan, jaket pelampung, dan lainnya, sedangkan alat keselamatan kapal berupa alat pemadam api ringan, pelampung pengaman, baju pelampung.
"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah radio komunikasi yang selalu tersedia saat melaut. Jangan mengandalkan telepon seluler karena di laut ada banyak lokasi yang tidak dijangkau sinyal telepon," katanya.
Dengan pemahaman, kecakapan yang semakin meningkat diharapkan para nelayan di daerah itu secara sadar melakukan berbagai persiapan dan beraktivitas sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku sehingga bisa meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau gangguan lain saat melaut.
"Aktivitas di laut memiliki risiko tinggi dan jika butuh pertolongan akan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu kami berharap dan mengimbau agar para nelayan selalu patuh pada prosedur yang berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompok masing-masing," katanya.
Berita Terkait
DKP Bangka Barat Latih Keterampilan Keselamatan Nelayan
3 April 2017 21:00
BPBD Bangka Barat minta nelayan waspadai potensi angin kencang
5 Oktober 2024 19:16
Kepolisian Bangka Barat sambang warga pesisir cegah kecelakaan kerja
9 Agustus 2024 16:44
Polisi Bangka Barat ingatkan nelayan waspadai angin kencang
19 Juli 2024 19:20
Polres Bangka Barat imbau warga waspada cuaca ekstrem
24 Januari 2024 19:35
Polisi Bangka Barat patroli dialogis dengan sasaran nelayan
12 Agustus 2023 12:04
Satpolair Bangka Barat edukasi nelayan cegah kecelakaan di laut
16 Juli 2023 17:08
Bangka Barat minta petani dan nelayan perluas jejaring
10 Juni 2023 11:56