Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melantik 35 pejabat di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Seseorang memiliki jiwa leadership juga harus memperlihatkan aksi nyata dan contoh yang baik di mana pun kita bertugas, bekerja, dan apapun jabatan kita duduki, kata Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan amanat kepada 35 pejabat di Jakarta, lewat keterangan resmi, Selasa.
Menparekraf mengingatkan seluruh pejabat yang dilantik bahwa Kemenparekraf memiliki target menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas pada 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.
Target tersebut menimbang 97 persen penciptaan lapangan kerja berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu, lanjutnya, dapat diwujudkan apabila semua pihak bekerja sama dan mendukung secara maksimal pelaku ekonomi kreatif untuk naik kelas.
Kalau kita fokus hadir di tengah-tengah masyarakat, kita dorong agar UMKM naik kelas, kita on boarding-kan mereka ke ekosistem ekonomi digital, saya yakin kita bisa terus membangun Indonesia yang lebih inklusif dan capaian kita naik 12 peringkat ke-32, mengalahkan Thailand, Vietnam, dan Malaysia di Travel and Tourism Index oleh World Economiy Forum, karena program kita bersifat inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Ke-35 pejabat yang dilantik terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 18 orang, Direktur Politeknik Pariwisata Palembang 1 orang, Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) 1 orang, Kepala Divisi Keuangan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) 1 orang, Pejabat Administrasi 6 orang, serta Pejabat Fungsional sebanyak 8 orang.
Untuk menjadi pemimpin yang bijak dan inspiratif pun harus menerapkan tujuh kemampuan utama. Yaitu terbuka pada masukan dan selalu siap membuka diri, terbuka pada inovasi dan ide-ide, menekankan pada upaya mendorong anggotanya untuk berkembang, keterampilan komunikasi yang baik, keterampilan inter-personal yang bisa berdampak luas, mendukung perubahan organisasi menjadi lebih baik, dan navigator konflik yang efektif, kata Menparekraf.