Jakarta (ANTARA) - Mengelola aktivitas harian dengan mengatur waktu yang rutin untuk istirahat dan olahraga dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung, kata spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC.
"Manajemen waktu yang baik, bisa tahu kapan istirahat, olahraga, kapan menyiapkan makanan yang baik untuk diri sendiri, kalau beli makanan juga harus tahu cara memilihnya," kata dokter lulusan Universitas Padjajaran itu kepada ANTARA, Kamis.
Konsultan intervensi kardiologi ini mengatakan gaya hidup yang tidak sehat memicu munculnya penyakit jantung pada generasi muda.
Pola makan dan pola tidur yang tidak sehat serta stres yang tidak ditanggulangi dengan baik turut mempengaruhi fenomena ini.
Dia mencontohkan stres yang dilampiaskan dengan makan hidangan yang tak baik untuk kesehatan akan meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan kolesterol tinggi.
"Sehingga pembentukan plak, penyempitan pembuluh darah juga semakin banyak," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah jantung bisa mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Ada kalanya orang-orang yang masih muda menjalani gaya hidup tidak sehat karena pekerjaan yang membuat mereka harus bekerja pada malam hari dan kurang istirahat, tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat, juga tidak bisa meluangkan waktu untuk memeriksa kesehatan secara rutin di rumah sakit.
Bila hal ini dibiarkan terus, penyakit jantung koroner yang seharusnya bisa dicegah justru akan terus mengintai.
Ia mengajak masyarakat untuk memahami dan menerapkan pola hidup sehat, kemudian menyesuaikannya dengan rutinitas masing-masing.
Sebagai contoh, olahraga aerobik yang disarankan minimal 30 menit sehari bisa dilakukan kapan pun ada waktu luang, entah itu pagi, siang, sore atau malam hari, semua bisa disesuaikan dengan rutinitas setiap individu.
Vito mengatakan menjalani pola hidup sehat bukan dengan cara menyisakan waktu, tapi menyediakan waktu agar penerapannya dapat maksimal. Kesehatan diri sendiri harus menjadi prioritas sehingga rutinitas yang baik untuk tubuh bisa terus berjalan di tengah kesibukan.
"Karena begitu orang sakit jantung, susah digantinya lagi kan?" ujar Vito.
Berita Terkait
Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
13 November 2024 12:42
Susu dapat tingkatkan risiko penyakit jantung pada wanita
12 November 2024 10:49
Berdiri terlalu lama berkaitan dengan risiko penyakit jantung
18 Oktober 2024 11:07
Bahaya konsumsi garam berlebih menurut pakar gizi
4 Oktober 2024 16:49
Kepatuhan pasien dalam penggunaan obat jantung
20 September 2024 10:31
Hari jantung sedunia momentum edukasi tentang penyakit jantung anak
18 September 2024 14:35
Tidur di akhir pekan dapat mengurangi risiko penyakit jantung
8 September 2024 17:09
Lima tanda tersembunyi seseorang mengalami sindrom metabolik
2 September 2024 10:50