"Pembangunan smelter baru ini merupakan salah satu bentuk keseriusan kita untuk melakukan hilirisasi timah," kata Presiden Joko Widodo di Mentok, Kamis.
Hilirisassi timah ini akan dilakukan setelah pemerintah melakukan hal serupa pada komoditas nikel dan bauksit.
"Smelter ini akan selesai pada November 2022, dan kita harapkan pergerakan hilirisasi di sektor timah segera mengikuti seperti yang di nikel, namun kita belum terhitung kapan akan kita stop ekspor bahan mentah timah," katanya.
Menurut dia, pemerintah akan melakukan kalkulasi terlebih dahulu agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.
"Sekali lagi hilirisasi bahan-bahan tambang akan kita lakukan, dan semuanya akan masuk ke hilirisasi," katanya.
Pada kunjungan kerja di Kabupaten Bangka Barat, Presiden bersama rombongan dijadwalkan berkunjung ke empat lokasi, yaitu smelter PT Timah Tbk, bertemu dengan para pedagang dan warga di Pasar Mentok, bertemu warga nelayan di Kampung Nelayan Tanjunglaut dan meninjau pembangunan Pelabuhan Tanjungular.
