London (ANTARA) - Warga di wilayah Belgorod, Rusia, diminta untuk kembali bekerja dan belajar dari rumah pada Jumat (21/10), bukan karena pandemi COVID-19 melainkan perang di negara tetangga Ukraina.
Ketika pada Rabu Presiden Vladimir Putin menetapkan status darurat di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sebagai balasan atas kekalahan di medan perang, ia juga memberlakukan status "siaga darurat" di sejumlah wilayah perbatasan Rusia termasuk Belgorod. Kondisi itu membuat perang semakin mendekati lokasi jutaan warga Rusia biasa.
Dekret Putin mengarahkan pemerintah daerah terkait untuk melakukan tugas seperti meningkatkan dukungan militer, dan juga memberi mereka wewenang lebih, seperti kemampuan untuk membatasi kebebasan mobilitas.
Lewat pernyataan di Telegram usai pertemuan satgas regional baru, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengaku sedang merekomendasikan agar perusahaan-perusahaan di kota Belgorod dan dekat perbatasan untuk mencari strategi yang memungkinkan staf bekerja dari rumah.
Dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi sejumlah serangan terhadap fasilitas jaringan listrik dan infrastruktur lainnya di ibu kota regional dan dekat perbatasan 400 km dengan Ukraina di provinsi tersebut serta depot bahan bakar dan gudang amunisi.
Sekolah dan kampus di Belgorod telah diberitahu agar tutup selama dua pekan. Gladkov menuturkan bahwa, begitu kembali, mereka yang berada di kota tersebut dan di sembilan wilayah perbatasan harus menerapkan pembelajaran jarak jauh sampai 1 Desember.
Pemerintah setempat juga akan memberikan dukungan bagi warga kota tersebut atau warga wilayah perbatasan untuk meninggalkan sementara daerah mereka.
"Wilayah Moskow sudah siap menerima 500 warga Belgorod di salah satu sanatorium mereka," katanya, menambahkan bahwa akomodasi, makan dan transportasi akan ditanggung otoritas.
Sumber: Reuters