Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggencarkan pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga.
"Kita sejak 2017 terus menggencarkan pelaksanaan program sanitasi ini karena kesehatan itu penting untuk meningkatkan kualitas dan derajat hidup maayarakat," kata Bupati Belitung Timur, Burhanuddin di Manggar, Kamis.
Bupati menjelaskan, komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan warga dan kebersihan lingkungan, menempatkan "Negeri Laskar Pelangi" itu menjadi kabupaten open defecation free (ODF) pertama dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia mengatakan perjalanan untuk menjadi kabupaten terverifikasi 100 persen telah melaksanakan stop buang air besar sembarangan/ODF tidak mudah.
"kita sudah mulai sejak 2017 dengan mengubah pola hidup dan cara berpikir masyarakat, itu tidak mudah dan itu butuh proses. Kita berhasil dan bisa mewujudkan diri sebagai kabupaten ODF," ujarnya.
Menurut dia, deklarasi ODF yang sudah digelar pada Rabu (26/10) menjadi momentum untuk membangkitkan semangat, komitmen dan tanggung jawab bersama dalam melaksanakan pilar-pilar STBM untuk menuju kabupaten sehat.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung Timur, Muhamad Yulhaidir. mengatakan dua dari lima pilar STBM sedang dalam penilaian yakni pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
“Dua pilar masih dalam penilaian pemerintah pusat terkait evaluasi STBM. Kalaupun hasil ini jauh lebih baik mudah-mudahan langkah kita selanjutnya untuk meng-levaluasi terkait penilaian kabupaten sehat bisa dimajukan,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya deklarasi ODF dan pilar-pilar STBM yang masih berproses, masyarakat bisa terus berperan serta dalam kesuksesan STBM dengan selalu berdaya berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Kebiasaan hidup kita sudah mulai berubah, sudah pakai masker, cuci tangan sudah dilakukan dan hampir menjadi gaya hidup baru, sehingga sudah tidak khawatir lagi. Tinggal bagaimana kita memperbaikinya," demikian Muhamad Yulhaidir..