Jakarta (Antara Babel) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso
mengungkapkan akan mengajukan surat ke Presiden Joko Widodo terkait
amnesti untuk kelompok bersenjata yang dipimpin Din Minimi di Aceh.
"Saya hari ini ajukan surat ke Presiden," kata Sutiyoso menjawab
pertanyaan wartawan terkait amnesti Din Minimi, sebelum mengikuti Sidang
Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin.
Sutiyoso berharap dengan mengajukan surat ke Presiden, Kementerian
Hukum dan HAM akan segera memroses dan mengirim surat ke DPR.
"Kemenkumham mungkin akan menulis surat ke Komisi III DPR untuk
minta persetujuan rencana itu (pemberian amnesti ke kelompok Din
Minimi). Kita tunggu aja nanti," kata Sutiyoso.
Terkait Polri yang akan terus memproses pidana yang dilakukan
kelompok bersenjata yang dipimpin Din Minimi di Aceh, Sotiyoso
membenarkan langkah penegak hukum tersebut.
"Ya saya setuju, memang itu proses kepolisian seperti itu kan,
dilakukan aja, nggak ada masalah," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Sutiyoso, proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian itu
sambil menunggu pihaknya mengajukan amnesti yang saat ini dilakukannya.
Dia mengaku dirinya telah melakukan komunikasi dengan Presiden dan
DPR terkait pengajuan amnesti untuk kelompok Din Minimi ini.
"Kan harus saya yakini dulu bahwa ini bisa diproses di kemudian
hari, baru kita tawarkan ke dia. Kalau gak bisa, saya gak berani
lanjut," tutur Sutiyoso.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Sutiyoso menyatakan akan
mengakomodasi permintaan kelompok Din Minimi yang mengajukan enam
persyaratan ketika menyerahkan diri.
Keenam persyaratan yang diajukan kelompok Din Minimi adalah
reintegrasi perjanjian Helsinski, meminta pemerintah memberi perhatian
nyata pada yatim piatu pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), inong bale,
atau janda-janda mereka (GAM) diberikan kesejahteraan oleh pemerintah.
Berikutnya, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki
penggunaan APBD Provinsi Aceh, meminta menerjunkan pengamat atau
peninjau independen saat digelarnya pemilihan kepala daerah di Aceh pada
2017 nanti dan meminta pemerintah memberikan amnesti.