Jakarta (ANTARA) - Calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memaparkan visinya yaitu mewujudkan institusi TNI sebagai Patriot Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh tiga matra dalam menjaga kedaulatan negara.
Dia mengaku akan meneruskan pembangunan TNI untuk wujudkan TNI yang kuat sehingga menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia.
"Dengan menjadikan TNI sebagai patriot NKRI yaitu kepanjangan dari prajurit TNI dari tri matra yang profesional, modern, dan tangguh untuk keutuhan NKRI," kata Yudo dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan visi tersebut, yaitu kekuatan TNI sebagai komponen pertahanan utama yang terdiri dari gabungan tri matra yang solid, kokoh, dan loyal pada NKRI.
Yudo berharap prajurit TNI yang profesional dilengkapi dengan alat utama sistem senjata (alutsista) modern sehingga menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh untuk menghadapi semua ancaman.
Menurut dia, untuk mewujudkan visi "TNI sebagai patriot NKRI", ada empat program prioritas yang akan dijalankannya, pertama, akselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) TNI yang unggul.
"Akselerasi pembangunan SDM TNI unggul di tiap penugasan dengan dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa tangguh. SDM TNI selalu menjadi prioritas pertama saya karena menjadi modal dasar dalam pembangunan TNI," ujarnya.
Kedua menurut dia, meningkatkan kesiapan operasional personel maupun alutsista sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi untuk siap digerakkan kapanpun sesuai dengan kebutuhan.
Dia menjelaskan, program prioritas ketiga adalah memperkuat implementasi konsep Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI, yang akan menjadi pelaksana perintah Panglima TNI.
"Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur TNI untuk menunjang tugas dan tanggung jawab TNI untuk menegakkan kedaulatan NKRI," tuturnya.
Dalam uji kelayakan calon Panglima TNI tersebut, sesi paparan visi-misi calon Panglima TNI dilakukan secara terbuka, namun saat pendalaman dan tanya jawab dilaksanakan tertutup.