Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani bisa memanfaatkan lahan kritis untuk diolah menjadi kawasan pertanian produktif.
"Kita dorong petani terutama yang tergabung dalam kelompok untuk mengolah lahan kritis bekas menambang bijih timah menjadi lahan produktif," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Rabu (21/12).
Ia mengatakan pemerintah daerah siap membantu, baik berupa pembinaan maupun dana, untuk pengembangan sektor pertanian di lahan kritis dan lahan tidur.
"Bahkan sudah kami siapkan lahan pertanian untuk percontohan di Kecamatan Lubuk Besar seluas empat hektare ditanam komoditas bawang merah," katanya.
Ia juga menjelaskan seluas empat hektare area rawa dan kritis yang dijadikan lahan perkebunan itu dikelola Kelompok Tani Karya Gemilang di bawah binaan pemerintah daerah.
"Kelompok Tani Karya Gemilang berhasil mengembangkan tanaman jagung, cabai, dan bawang merah di atas lahan rawa seluas empat hektare tersebut," ujarnya.
Bahkan, kata dia, khusus komoditas jagung sudah berhasil panen raya dengan produksi mencapai puluhan ton yaitu jenis jagung pipil dan manis.
"Memang membutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk bisa berhasil membudidayakan produk pertanian di area rawa, karena risiko gagalnya cukup tinggi jika salah urus. Namun sebaliknya, kualitas produksi jauh lebih baik jika sudah berhasil panen," ujarnya.
Sajidin mengatakan saat ini pemerintah daerah fokus mengembangkan sektor pertanian untuk pemulihan ekonomi warga yang sempat mengalami kemunduran akibat pandemi COVID-19.
"Sektor pertanian mulai menjadi andalan kami terutama tanaman hortikultura dengan masa panen lebih singkat dan pangsa pasarnya lebih luas," katanya.
Selain itu kata dia, tanaman sawit dan lada juga tetap menjadi andalan untuk ketahanan ekonomi dalam jangka panjang.
"Bahkan dalam dua tahun ini kita sudah menggencarkan program peremajaan sawit masyarakat yang sudah berusia tua, untuk meningkatkan produksi," ujarnya.