Manggar, Babel (ANTARA) - Sebanyak 22 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Belitung Timur menerima bantuan alat produksi dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Bantuan ini berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi untuk disalurkan kepada pelaku UMKM di lima kabupaten yakni Belitung Timur, Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Bangka Selatan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bangka Belitung Yulizar Adnan di Manggar, Kamis.
Bantuan alat produksi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM, seperti freezer, etalase, lemari pendingin (showcase), oven, mixer, mesin obras benang, mesin jahit, mesin adonan ikan, mesin gilingan bakso, pemanggang, standing freezer, mesin cetak bakso, kompor gas, sealer, dan spinner.
"Kami mendapatkan DID sebesar Rp3,5 miliar. Senilai Rp500 juta untuk operasi pasar dan Rp3 miliar untuk bantuan alat produksi," ujarnya.
Ia mengatakan, pengalokasian dana untuk alat produksi bagi pelaku UMKM baru terserap sebesar Rp1,8 miliar dan masih tersisa Rp1,2 miliar yang akan kembali direalisasikan pada 2023.
Tidak semua usulan bantuan alat produksi yang bisa dipenuhi karena ada yang tidak tersedia di e-katalog dan Mbiz serta beberapa usulan berupa peralatan mesin rakitan yang memerlukan waktu pre-order.
“Ini belanjanya melalui e-katalog sama Mbiz dan tentu kami berharap dengan adanya bantuan alat produksi, maka usaha mereka lebih maju dan produksi meningkat," ujarnya.
Kepala Disnakerkopukm Belitung Timur, Gustaf Pilandra menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Kepulauan Babel atas bantuan yang diberikan kepada pelaku UMKM daerah itu.
"Alhamdulillah dari 25 usulan, ada 22 pelaku UMKM yang bisa diakomodir dengan 36 jenis barang yang ada,” sebut Gustaf.
Gustaf berpesan agar pelaku UMKM bisa memanfaatkan alat bantuan dengan sebaik-baiknya sehingga produksi usaha UMKM semakin meningkat dan perekonomian rakyat semakin baik.
“Alat ini tolong dimanfaatkan untuk menunjang produksi usaha, jangan dijual. Akan kita pantau keberadaan barang-barang ini karena data-datanya ada di kami,” ucap Gustaf.