Bukittinggi (ANTARA) - Aktivitas vulkanik Gunung Marapi, Sumatera Barat terus meningkat, erupsi terbesar sejak pertama kali aktif pada Sabtu (7/1) terjadi hari ini dengan ketinggian lontaran erupsi mencapai satu kilometer dari puncak.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 10:58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo di Bukittinggi, Kamis.
Lontaran erupsi itu terlihat jelas dari Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam karena Gunung Marapi tidak terhalang kabut dan awan pada siang ini.
"Ketinggiannya sama dengan 3.891 meter di atas permukaan laut, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara," katanya.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.1 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 4 detik.
Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar dilarang mendekat hingga radius tiga kilometer dari puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi, Sumatera Barat mengalami ratusan kali erupsi dalam waktu lima hari sejak Sabtu (7/1) hingga Rabu (11/1).
Sebanyak 134 erupsi terjadi dengan beberapa ketinggian lontaran abu bervariasi. "Catatan erupsi terbanyak terjadi pada Senin (9/1) dengan 35 kali letusan," kata Teguh Purnomo.
Masyarakat setempat berharap intensitas erupsi Gunung Marapi kembali menurun hingga tidak timbul kekhawatiran terhadap dampak buruk yang mungkin terjadi.
"Masyarakat masih beraktivitas biasa, namun erupsi yang lebih dikenal dengan sebutan "kapundan" di sini tentu berbahaya jika terus terjadi dan makin besar," kata Pejabat Pemerintahan Nagari Bukit Batabuah, Firdaus.
Ia menyebut ada 1.400 warganya yang berada di lokasi terdekat dari puncak Marapi di Dusun Rubai dan Gobah Cumantiang Jorong Batang Salasiah di ketinggian sekitar 1.400 mdpl.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait, imbauan kewaspadaan telah dilakukan dari pengumuman dari mushala dan pengeras suara lainnya, semoga Marapi kembali baik-baik saja," katanya.