Sungailiat (ANTARA) - Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat, sampai akhir 2022, luas kebun sawit rakyat atau nonkemitraan di daerahnya mencapai 21.885,48 hektare yang tersebar di delapan kecamatan.
"Luas kebun sawit rakyat tersebut mengalami peningkatan jumlah luas dibanding tahun 2021, yang hanya seluas 15.750,99 hektare," jelas Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Subhan di Sungailiat, Bangka, Babel, Selasa.
Terjadinya penambahan luas kebun sawit itu, kata dia, membuktikan minat masyarakat di Kabupaten Bangka mengembangkan sektor sawit cukup besar, yang didorong oleh asumsi investasi ekonomi masa depan yang berkelanjutan.
Subhan menilai masyarakat paham bahwa investasi di sektor perkebunan kelapa sawit lebih menguntungkan di masa depan meskipun harga jual tandan buah segar atau TBS saat ini belum stabil.
Menurut dia, luas kebun sawit rakyat di Kabupaten Bangka sampai akhir 2023 mendatang diprediksi akan mengalami perluasan, meskipun angka luasnya belum dapat dipastikan.
Dia menyarankan masyarakat yang ingin menanam kelapa sawit hendaknya dimulai dari pemilihan bibit kelapa sawit yang unggul atau yang bersertifikat.
Berdasarkan data harga jual tanda buah segar kelapa sawit rakyat di pabrik pengolahan per Selasa (17/1/2022) sebesar Rp2.306 per kilogram atau mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya Rp2.307 per kilogram.
Subhan berharap harga TBS kelapa sawit petani mandiri kembali meningkat bahkan naik seperti tahun 2021 lalu yang mencapai Rp3.800 per kilogram.