Pangkalpinang (ANTARA) - Ekosistem terumbu karang memiliki peran yang penting sebagai tempat pemijahan, pengasuhan dan mencari makan bagi biota laut. Selain itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat wisata dan perlindungan pantai.
Untuk menjaga ekosistem terumbu karang di wilayah operasional perusahaan, PT Timah Tbk melaksanakan program Coral Garden. Tahun 2022 PT Timah Tbk melaksanakan program Coral Garden di dua wilayah yakni Pulau Putri, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka dan di Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.
Program Coral Garden yang dilakukan oleh anggota Holding Industri Pertambangan, MIND ID merupakan komitmen perusahaan untuk menjaga ekosistem laut yang berkelanjutan melalui penanam terumbu karang. Selain itu juga mendukung wisata bawah laut.
Selain itu, Coral Garden juga menjadi bagian dari program pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan perusahaan untuk konservasi karang dan biota laut.
Emiten Berkode TINS ini juga melibatkan kelompok masyarakat, akademisi, mahasiswa dan nelayan dalam melaksanakan program Coral Garden ini. Di Desa Deniang, PT Timah Tbk bekerjasama dengan KUB Bina Sejahtera Bersama dan di Pulau Putri PT Timah Tbk menggandeng Kelompok Sinar Penyusuk untuk melaksanakan program ini.
Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika Syari mengatakan program coral garden yang dilakukan PT Timah bisa menjadi daya tarik wisata bawah laut.
Ia menyebutkan dalam penenggelaman coral garden tahap pertama tingkat keberhasilannya mencapai 85 persen. Untuk itu, pihaknya mengganti karang-karang yang rusak tersebut agar tetap indah untuk mendukung daya tarik wisata bawah laut.
“Untuk kegiatan ini tentunya juga akan dilakukan kegiatan monitoring, dengan tujuan agar karang-karang yang sudah kita tanam dapat tumbuh dan berkembang. Dan jika ada yang mati, akan diganti dengan yang baru," ucapnya.
Ia menilai, upaya penenggelaman coral garden yang dilakukan PT Timah Tbk merupakan upaya untuk menjaga ekosistem laut. Selain itu, juga memberikan dampak untuk mendorong sektor pariwisata dan perikanan di kawasan tersebut.
"Sektor yang terbangun tidak hanya dari sektor pertambangan, namun berbagai sektor seperti perikanan, pariwisata yang dapat dikembangkan. Artinya sektor pertambangan ini bisa menjadi pembangkit, atau triger untuk mengembangkan sektor-sektor yang lain,” ungkap Indra.
Salah satu nelayan yang terlibat dalam kegiatan coral garden, Supriyanto (50) yang merupakan anggota Kelompok Sinar Penyusuk mengatakan, dirinya merasakan manfaat dari program ini pasalnya bisa memberikan pekerjaan baru untuk meningkatkan penghasilan.
Supriyanto mengatakan, dia kadang beralih menjadi pengantar wisatawan yang berkunjung ke Pulau Putri.
“Dengan adanya program seperti ini kami berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Putri, karena dengan adanya program seperti ini tentunya menambah spot untuk wisatawan snorkeling," ucapnya.
Ia berharap, program coral garden dapat terus berlanjut, sehingga dengan semakin banyak jenis serta bentuk karang yang ada tentu menjadi spot yang menarik untuk para wisatawan.
"Selain itu kami para Nelayan dapat menjadikan hal ini sebagai pekerjaan sampingan di saat kami tidak melaut,” ujar Supriyanto.
Ia menceritakan, mereka diajak terlibat dari proses pembuatan, penenggelaman, hingga monitoring sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dalam melaksanakan transplantasi karang.
“Program ini bagus karena tentunya untuk pertumbuhan karang, tentunya ini juga akan menambah pendapatan untuk masyarakat sekitar, karena dengan adanya kegiatan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Putri ini," katanya.
Senada, Ketua Nelayan KUB Bina Sejahtera Bersama, Juliadi mengatakan, mereka menyambut antusias penenggelaman coral garden ini. Pasalnya, banyak potensi yang bisa dikembangkan dari kegiatan Coral Garden.
“Kami sangat optimis dengan adanya Coral Garden ini sektor pariwisata akan meningkat, karena di sini merupakan spot dangkal, jika ingin snorkling itu dapat dilakukan dengan alat seadanya dan jaraknya pun tidak terlalu jauh," katanya.
Apalagi kata dia pemandangan bawah laut di kawasan tersebut sangat indah, di kawasan terdapat berbagai keanekaragaman terumbu karang dengan jenis dan warna yang berbeda. Ditambah lagi dengan adanya ikan nemo.
Ia berharap, dengan adanya program ini dapat menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat, selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk para nelayan untuk mencari ikan.
“Selama ini kita hanya menenggelamkan rumpon, namun untuk kebun karangnya sendiri belum pernah ada dan ini merupakan yang pertama kali kita lakukan bersama PT Timah. Semoga ini menjadi spot unggulan dari berbagai aspek. Selain menjadi destinasi wisata juga dapat dimanfaatkan untuk mencari ikan, asal tidak mengganggu terumbu karang itu,” ucapnya.
Kedepan, Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi kelompok nelayan selain mencari ikan tapi juga mengembangkan wisata. (*)
Berita Terkait
PT Timah hadirkan inovasi teknologi Kapal Bor Geo Bonanza
20 November 2024 17:42
12.835 pelajar kunjungi Museum Timah Indonesia
19 November 2024 14:36
Yuri Kemal: IPR - WPR untuk keamanan masyarakat penambang timah Babel
19 November 2024 12:51
Kejagung tahan Hendry Lie terkait kasus korupsi timah
19 November 2024 10:15
Kejagung ungkap Hendry Lie pulang ke Indonesia secara diam-diam
19 November 2024 09:38
Tiga eks Kadis ESDM Babel dituntut 6 hingga 7 tahun penjara terkait kasus korupsi timah
18 November 2024 21:15