Jakarta (ANTARA) - Bos Scuderia Ferrari Frederic Vasseur mengatakan ia menargetkan tim untuk berdiri di podium tertinggi ajang Formula 1 musim 2023 karena Ferrari memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk menjuarai kompetisi tersebut.
"Saya pikir ketika Anda adalah tim papan atas, Anda tidak bisa memiliki target lain selain kemenangan," kata Vasseur, dikutip dari laman resmi, Jumat.
"Saya pikir kami memiliki segalanya untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan targetnya pasti adalah kemenangan," imbuhnya.
Baca juga: Mattia Binotto mundur sebagai kepala tim Ferrari
Lebih lanjut, Vasseur, yang sebelumnya berada di tim balap Alfa Romeo tersebut optimistis dengan performa dan kemampuan dari dua pebalap andalan Ferrari musim ini, yakni Charles Leclerc dan Carlos Sainz.
Di sisi lain, Ferrari belum pernah memenangkan kejuaraan sejak gelar konstruktor terbaik pada tahun 2008. Gelar pebalap terakhir mereka dimenangkan oleh Kimi Raikkonen yang sekarang sudah pensiun pada tahun 2007.
Mereka menyelesaikan musim lalu di finis kedua setelah Red Bull, meskipun memulai dengan kuat dengan mobil tercepat, setelah kesalahan strategi dan pembalap serta masalah keandalan mesin.
Vasseur mengatakan strateginya kini masih ditinjau lebih lanjut oleh tim -- dengan melihat dan memperbaiki sejumlah hal teknis di dalamnya.
"Kami berdiskusi untuk mencoba memahami bagaimana kami dapat memperbaiki sistem, apa kelemahannya, dan mencoba melakukan pekerjaan yang lebih baik. Ini merupakan peningkatan berkelanjutan, alih-alih langkah besar," katanya, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Mobil balap Ferrari Michael Schumacher terjual lebih dari 13 juta dolar AS
Baca juga: Carlos Sainz yakin Ferrari akan mampu bangkit bertarung di barisan depan
"Saya mempercayai orang-orang di tempat dan akan berusaha melakukan yang terbaik. Butuh waktu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika (upaya) itu tidak berhasil, tapi, saya percaya mereka," imbuhnya.
Adapun Vasseur merupakan orang Prancis kedua yang memimpin Ferrari, setelah Jean Todt memimpin era keemasan bersama juara dunia tujuh kali Michael Schumacher pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.
"Saya telah mengenalnya selama lebih dari 20 tahun. Dia tidak pernah jauh dari saya dalam kehidupan profesional saya dan saya pikir masuk akal bagi saya untuk berdiskusi dengannya," kata Vasseur, ketika ditanya soal Todt.