Jakarta (ANTARA) - Antioksidan pada teh hijau dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kendati demikian mengonsumsi suplemen teh hijau dosis tinggi untuk waktu yang lama ternyata juga dapat memicu kerusakan hati.
Penelitian dari Rutgers, yang diterbitkan dalam "The Journal of Dietary Supplements" memberikan petunjuk dua varian genetik yang memperlihatkan risiko tersebut.
Peneliti senior sekaligus asisten profesor ilmu gizi di Rutgers School of Health Professions Hamed Samavat mengatakan kepada ScitechDaily beberapa waktu lalu, bahwa penting untuk mengetahui siapa saja yang berisiko, mengingat suplemen teh hijau dosis tinggi juga kaya akan manfaat.
"Suplemen teh hijau dosis tinggi memiliki manfaat kesehatan yang signifikan bagi penderita gangguan jantung, kanker, obesitas hingga diabetes tipe 2. Tapi penting untuk tahu siapa yang berisiko untuk alami kerusakan hati setelahnya," ujar Hamed.
Menggunakan data dari Minnesota Green Tea Trial, sebuah studi besar tentang efek suplemen teh hijau pada kanker payudara, tim peneliti menyelidiki apakah orang dengan variasi genetik tertentu lebih mungkin menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada hati setelah setahun menelan 843 miligram suplemen teh hijau per hari.
Penelitian yang dipimpin oleh Laura Acosta, seorang mahasiswa doktoral, memilih dua variasi genetik yang dipertanyakan karena masing-masing mengendalikan sintesis enzim yang memecah antioksidan dalam teh hijau yang disebut katein (EGCG).
Mereka melakukan uji coba terkontrol plasebo melibatkan lebih dari 1.000 wanita pascamenopause dan mengumpulkan data secara berkala setiap tiga bulan sekali selama satu tahun.
Analisis oleh para peneliti menunjukkan bahwa tanda-tanda awal kerusakan hati tampak umum terjadi pada peserta dengan genotipe UGT1A4. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut genotipe seperti apa yang dimaksud.
Genotipe ini berisiko tinggi mengalami peningkatan kerusakan hati hingga 80 persen setelah sembilan bulan mengonsumsi suplemen teh hijau. Sedangkan mereka dengan genotipe berisiko rendah dengan enzim yang sama memperlihatkan peningkatan kerusakan hati hingga melihat 30 persen.
“Kami masih jauh dari dapat memprediksi siapa yang dapat dengan aman mengonsumsi ekstrak teh hijau dosis tinggi,” kata Samavat, yang mencatat risiko toksisitas hati hanya terkait dengan suplemen teh hijau tingkat tinggi dan bukan dengan minum teh hijau atau bahkan mengonsumsi ekstrak teh hijau dosis rendah.
Berita Terkait
Jenis herbal yang dapat tingkatkan imunitas saat musim hujan
7 November 2024 11:14
5 kombinasi makanan yang baik untuk penyerapan nutrisi
12 Februari 2024 10:22
Selain bermanfaat, ini dampak jangka panjang dari konsumsi teh hijau
19 Oktober 2023 18:47
Teh Hijau Tekan Risiko Kanker Prostat
1 Juni 2015 14:02
Linkin Park bakal sambangi Jakarta pada Februari 2025
15 November 2024 11:03