Mentok, Babel (ANTARA) - Kapolres Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak warga mengembangkan sikap toleran sebagai pondasi utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Perkembangan sosial media saat ini banyak beredar berita hoaks yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Ini perlu kita sikapi dengan bijaksana, berpandangan jauh ke depan demi kesatuan dan persatuan sesama anak bangsa," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Catur Prasetiyo di Mentok, Minggu.
Menurut dia, sikap intoleran bisa menjadi awal berkembangnya paham radikal dan terorisme yang selama ini menjadi bayangan menakutkan bagi keutuhan NKRI yang di dalamnya berisi banyak ragam suku, ras, agama, kepercayaan dan budaya.
Mereka yang sudah terkontaminasi dengan paham radikal tidak menganut toleransi. Jangankan terhadap pemeluk agama lain, terhadap sesama yang beda aliran juga tidak toleran.
Kapolres mengatakan toleransi merupakan dasar atau pondasi keutuhan NKRI untuk itu perlu bersama-sama diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
Salah satu contoh paling mudah untuk menjaga toleransi adalah saling membantu sesama, bergotong royong, peduli terhadap perkembangan sosial di tengah masyarakat dan lainnya.
"Salah satu kuncinya, saling membantu dan saling membutuhkan. Ini merupakan cara kita hidup bermasyarakat," katanya.
Guna menjaga kesatuan dan persatuan di wilayah hukum Polres Bangka Barat, pihaknya akan terus berupaya agar bisa menutup celah potensi berkembangnya sikap intoleran, radikal dan terorisme.
"Sampai sejauh ini Polres dan Polsek jajaran telah bekerja dengan baik, dalam menekan paham radikal di tiap-tiap wilayah. Walaupun di wilayah Babel sangat minim potensi yang mengarah ke hal tersebut, namun kita tidak boleh meremehkan situasi ini," katanya.
Kapolres juga mengapresiasi kinerja para personel Polres Bangka Barat yang berperan aktif dan terus bersinergi dengan TNI dan pemangku kepentingan terkait dalam mencegah masuknya paham radikal di wilayah Bangka Belitung terkhusus di wilayah Bangka Barat.
Sinergisitas yang terjalin selama ini sudah cukup baik dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain pola tersebut, Polres Bangka Barat juga secara berkala melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para tokoh masyarakat, pemuka agama dan pemangku adat agar bisa bersama-sama menjaga kekeluargaan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
"Kita juga membuka ruang pengaduan masyarakat respons cepat melalui kotak whatsapp 0821 8021 6247 atau telepon 110," ujarnya.
Dengan adanya layanan ini, pengaduan masyarakat akan terintegrasi dan direspons cepat oleh tim guna menjaga situasi aman, tertib dan nyaman di tengah masyarakat, demikian Kapolres.
Berita Terkait
Merajut Toleransi di Bumi Nusantara
12 November 2024 12:10
Quraish Shihab: banyak tokoh agama ingin belajar soal toleransi
11 November 2024 17:21
Wamenag perkuat toleransi dan moderasi beragama
18 Oktober 2024 17:01
Melihat toleransi beragama di Bangka Belitung
3 Oktober 2024 20:37
PB HMI sebut kunjungan Paus kesempatan unjuk semangat toleransi di Indonesia
3 September 2024 15:20
Menjaga Toleransi di Ruang Digital
4 Juli 2024 16:30
MUI dorong toleransi beragama selama tidak berkaitan dengan akidah
30 Mei 2024 22:05