Bekasi (Antara Babel) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
menargetkan sampah plastik berkurang hingga 1,9 ton dalam setahun
melalui pelaksanaan kantong berbayar.
"Uji coba pelaksanaan program tersebut dilaksanakan serentak di 22
kota di Indonesia mulai 21 Februari 2016 yang bertepatan dengan Hari
Peduli Sampah Nasional," kata Kepala Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK
Sudirman di Bekasi, Jabar, Sabtu.
Menurut dia, produksi sampah nasional dalam setahun mencapai 64 juta ton berasal dari berbagai jenis.
"Sekitar 14 persen di antaranya merupakan sampah plastik yang beratnya setara dengan 8,9 juta ton," katanya.
Target penguranganHal tersebut disampaikan Sudirman usai menjadi
pembicara pada "Dialog Publik: Mendorong Percepatan Program Energi Baru
Terbarukan Pemanfaatan Gas Sampah Menjadi Energi Listrik dan Pembangunan
TPA Regional" di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota
Bekasi.
Dia mengatakan, pengurangan sampah plastik itu sejalan dengan Recana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional pemerintah terkait pengurangan
sampah nasional sekitar 11 persen pada tahun 2016.
"Salah satu upayanya, ialah program pengurangan kantong plastik tersebut," katanya.
Sudirman mengatakan, kebijakan program pengurangan sampah plastik
ini diberlakukan secara bertahap, pertama kali di tempat perbelanjaan
ritel.
Setiap kantong plastik yang digunakan pembeli saat berbelanja harus ditebus seharga Rp200 per lembar oleh konsumen.
"Kalau pasar tradisional nanti, tentunya kebijakan ini diberlakukan
secara bertahap. Implementasinya di ritel juga nantinya akan dievaluasi
per tiga bulan," katanya.
Jika hasil evaluasi menunjukkan pengurangan sampah plastik
pascapemberlakuan program ini tidak begitu signifikan, bisa saja harga
plastik dipatok lebih mahal.
Uang hasil pembayaran kantong plastik tersebut nantinya
diakumulasikan dan dititipkan di ritel untuk dipergunakan pada program
kegiatan yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat.
Indonesia Targetkan Sampah Plastik Berkurang 1,9 Ton
Sabtu, 20 Februari 2016 21:15 WIB