Moskow (ANTARA) - Amerika Serikat meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina dan adanya risiko penangkapan sewenang-wenang dan pelecehan dari lembaga penegak hukum Rusia.
Kedubes AS di Moskow menyatakan agar warga negara Amerika Serikat, baik yang bertempat tinggal maupun sedang bepergian, untuk segera meninggalkan Rusia, serta meningkatkan kewaspadaan terkait risiko penahanan yang salah.
"Jangan bepergian ke Rusia," kata Kedubes AS.
AS telah berulang kali memperingatkan warga negaranya agar meninggalkan Rusia.
Peringatan kepada publik terakhir dikeluarkan pada September lalu, saat Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan sebagian pasukan.
"Otoritas keamanan Rusia telah menahan warga negara AS dengan tuduhan palsu, memilih warga AS di Rusia untuk penahanan dan pelecehan, mencegah mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan transparan, dan memvonis mereka dalam peradilan rahasia tanpa menunjukkan bukti yang kredibel," kata kedubes.
Selain itu, lanjut kedubes, otoritas Rusia secara sewenang-wenang menegakkan hukum setempat terhadap pekerja keagamaan berkewarganegaraan AS serta telah membuka penyelidikan kriminal yang dipertanyakan terhadap warga negara AS yang terlibat dalam aktivitas keagamaan.
Rusia telah membuka kasus pidana melawan seorang warga negara Amerika Serikat atas tuduhan spionase, kata dinas intelijen Rusia (FSB) pada Januari.
Sumber : Reuters
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
Rusia serukan pertemuan darurat DK PBB terkait Suriah
9 Desember 2024 11:35
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31