"Ini program bidang kesehatan yang terus kita gencarkan dua kali dalam setahun," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin.
Pemerintah daerah setempat mengoptimalkan fungsi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), posyandu dan mendatangi sejumlah sekolah untuk memberikan obat cacing tersebut.
"Kita lakukan gerakan pemberian obat cacing massal untuk anak usia satu sampai dengan 12 tahun setiap enam bulan," katanya.
Ia mengatakan program pemberian obat cacing memiliki dua target, yaitu menurunkan prevalensi cacingan pada usia balita, usia prasekolah, dan anak usia sekolah dasar, serta meningkatkan capaian cakupan pemberian obat pencegahan massal (POPM) cacingan.
"Pemberian obat pencegah cacingan ini menjadi upaya pemerintah daerah melawan kasus cacingan yang masih ada menimpa beberapa warga," katanya.
Pemerintah daerah setempat sampai saat ini masih berjuang melawan cacingan yang masih menjangkiti beberapa warga dengan menggelar POPM yang sasarannya anak usia 1-12 tahun.
"Syarat utama dalam pemberian obat cacing pada anak yakni harus dalam kondisi sehat atau tidak sakit," ujar bupati.
Ia mengatakan pencegahan cacingan sejak dini penting untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan unggul.
"POPM cacingan dilangsungkan dua kali dalam setahun, setiap bulan Februari dan Agustus untuk kabupaten atau kota dengan prevalensi infeksi cacingan di atas 50 persen. Sedangkan pada daerah dengan prevalensi 20 sampai kurang dari 50 persen, pemberian obat cacing dilakukan setahun sekali," kata dia.