Surabaya (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya siap menyidangkan perkara konten pornografi yang sempat beredar luas di media sosial dan viral dengan julukan "Kebaya Merah".
Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Surabaya Ali Prakoso memastikan telah menerima pelimpahan berkas perkara tahap II, yaitu beserta barang bukti dan para tersangkanya, dari penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).
Masing-masing tersangka adalah Aryarota Cumba Salaka, Anisa Hardiyanti dan Chavia Zagita mulai hari ini telah menjadi tahanan Kejari Surabaya selama 20 hari ke depan yang dititipkan di Rumah Tahanan Polda Jatim.
"Selanjutnya dalam waktu tidak lama lagi kami akan segera melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Negeri Surabaya untuk dilakukan persidangan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Berdasarkan penyidikan, ketiga tersangka sebelumnya sepakat untuk melakukan aktifitas seksual yang dilakukan bertiga (threesome).
Salah satunya bertempat di sebuah hotel wilayah Kota Surabaya, para tersangka secara bergantian menjadi model dan merekam adegan hubungan suami istri menggunakan telepon seluler.
Selanjutnya setelah melalui proses editing, para tersangka menjual melalui media sosial twitter dengan harga bervariasi sesuai lama/ durasi film berkisar antara Rp300 ribu - 750 ribu.
"Uang hasil penjualannya dibagi bertiga. Sejak bulan Mei 2022, para tersangka telah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan video pornografi tersebut senilai Rp7 juta," ujar Kasi Pidum Ali Prakoso.
Perbuatan para tersangka diduga melanggar Pasal 29 jo Pasal 4 Ayat (1) UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, atau Pasal 34 jo Pasal 8 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, atau Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Jadi berdasarkan hasil penyidikan, ketiga tersangka bersama-sama memproduksi, menyebarluaskan, memperjualbelikan konten pornografi dan mendistribusikan atau mentransmisikan informasi/dokumen elektronik yang memiliki muatan kesusilaan," ucap Kasi Pidum Ali Prakoso.
Baca juga: Polisi tangkap seorang mahasiswi diduga terlibat dalam pembuatan video porno "Kebaya Merah"
Baca juga: Tersangka membuat video porno "Kebaya Merah" karena pesanan
Baca juga: Polisi: Dua pemeran "Kebaya Merah" telah buat 92 video porno
Baca juga: Dua pemeran video porno "Kebaya Merah" ditangkap
Berita Terkait
Sri Mulyani kenakan kebaya merah putih hadiri Sidang Tahunan MPR 2024
16 Agustus 2024 10:16
Tiga terdakwa kebaya merah divonis berbeda
29 Agustus 2023 22:17
Polisi tangkap seorang mahasiswi diduga terlibat dalam pembuatan video porno "Kebaya Merah"
16 November 2022 20:40
Tersangka membuat video porno "Kebaya Merah" karena pesanan
8 November 2022 18:37
Polisi: Dua pemeran "Kebaya Merah" telah buat 92 video porno
8 November 2022 17:59
Dua pemeran video porno "Kebaya Merah" ditangkap
7 November 2022 21:39
Ragam kebaya Nusantara modis di karpet merah FFI 2021
11 November 2021 08:26
Bareskrim polri tangkap tersangka pemilik situs video porno anak
13 November 2024 17:07