"Tahun ini anggaran kita mencapai Rp3,1 miliar, jumlahnya lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya Rp2,9 miliar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah Yudi Sabara di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan anggaran sebesar Rp3,1 miliar itu juga dipersiapkan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang berpotensi terjadi bencana alam berupa angin kencang dan banjir.
"Kalau bicara cukup atau tidaknya anggaran sebesar itu, tentu kita tidak memastikan. Apalagi terkait dengan anggaran bencana alam," katanya.
Yudi mengatakan saat ini pihaknya kekurangan sumber daya manusia di setiap bidang.
"Kita juga kekurangan anggota tanggap darurat untuk mencakupi seluruh atau enam kecamatan di daerah ini," katanya.
Yudi mengatakan partisipasi masyarakat sangat penting dalam melakukan antisipasi dan penanggulangan bencana alam karena terbatasnya jumlah petugas yang ada.
"Kami juga terus menyosialisasikan tentang kebencanaan kepada masyarakat dan bahkan kepada kalangan para pelajar, dengan harapan mereka mampu berpartisipasi dalam melakukan antisipasi bencana," ujarnya.
Ia menjelaskan, penanggulangan bencana perlu adanya partisipasi masyarakat karena masyarakat bukan hanya sekadar menjadi korban atau objek dari bencana, namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana.
"Metode yang tepat dalam penanganan bencana adalah kesiagaan bencana berbasis masyarakat, terutama para pelajar," ujarnya.