Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin berharap masyarakat mendapatkan informasi yang baik, positif, membangun dan menyehatkan, agar pikiran-pikiran di masyarakat menjadi lurus sehingga bisa menekan tindak kriminalitas.
Hal ini diungkapkan Ridwan Djamaluddin menanggapi kasus pembunuhan Hafiza (8) di perkebunan kelapa sawit Desa Ibul Kabupaten Bangka Barat, sebagai bentuk dorongan kepada kepolisian mengungkap tuntas kasus pembunuhan anak tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan peristiwa pembunuhan anak seperti ini ada di daerah ini," kata Ridwan Djamaluddin saat meresmikan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan informasi awal dari kepolisian bahwa Hafiza, bocah perempuan berusia delapan tahun meninggal dengan kondisi terikat dan organ dalam hilang di perkebunan sawit terpencil di Desa Ibul Kabupaten Bangka Barat.
"Jangan sampai masyarakat kita korban dari kemajuan ekonomi dan informasi. Ada perkebunan kelapa sawit dan tiba-tiba ada kejadian seperti ini," ujarnya.
Menurut dia, peristiwa ini menjadi bagian perang simetris sehingga perlu informasi yang baik, positif, membangun dan menyehatkan, agar pikiran-pikiran di masyarakat menjadi lurus dan bisa menekan tindak kriminalitas.
Ridwan Djmaluddin juga mengatakan keluarga berperan penting dalam menyelesaikan berbagai masalah dan menjadi kunci, dimana orang tua dan anak harus punya kehangatan, kedekatan dan saling terbuka jika ada permasalahan di dalam keluarga.
"Keluarga dan pendidikan yang harus diperkuat, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian yang memilukan ini," katanya.