Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus berupaya mengembangkan tanaman cabai merah melalui pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (P4S).
"Kami sudah menjadikan Desa Gantung sebagai desa P4S karena memiliki klaster tanaman cabai dalam satu hamparan," kata Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Gantung Andri Taruna Praja di Manggar, Sabtu.
Namun demikian, kata dia, dibutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang pembudidayaan tanaman cabai merah.
"Terutama akses terhadap jaringan listrik, apalagi ke depan akan diterapkan konsep digital dan smart farming melalui demonstrasi plot (demplot),” kata ATP sapaan akrab Andri.
Baca juga: Pemkab Belitung Timur gandeng BI untuk bangun demplot tanaman cabai
Dengan adanya jaringan listrik menurut Andri akan dapat menunjang peningkatan produksi cabai, juga mepercepat perwujudan Klaster KPC Bina Tani dan Gantung Maju menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).
"Diharapkan ke depan KPC Gantung Maju dan Bina Tani dapat menjadi P4S bagi petani cabai, sehingga konsep pembelajaran dari oleh dan bagi petani dapat berjalan," ujarnya.
Ketua kelompok tani Bina Tani Dedi Jumadi mengatakan saat ini sudah berhasil membudidayakan tanaman cabai di atas lahan seluas empat hektare.
"Kita sudah mampu menanam 50.000 bibit cabai dan 5.000 bibit cabai rawit dengan target produksi hingga 20 ton per hektar," ujarnya.
Baca juga: PT TAM kembangkan 50 hektare pertanian cabai di Bangka Belitung
Baca juga: Kurangi ketergantungan impor bahan pangan di Babel, PT TAM siapkan perkebunan cabai dan jagung