Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin memaparkan kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Tahun 2022 dalam paripurna penyampaian Lembar Kegiatan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Babel Tahun 2022.
"Indikator makro yang merupakan cerminan keberhasilan dari pembangunan suatu daerah khususnya Provinsi Babel yang meliputi indeks pembangunan manusia (IPM), persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, laju pertumbuhan ekonomi dan indeks gini tahun 2022," kata Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Senin.
Ridwan menjelaskan, IPM Babel mencapai 72,24 meningkat 0,55 poin (0,77 persen) dibanding capaian tahun sebelumnya (71,69). IPM Babel rata-rata meningkat 0,52 poin dan menunjukkan pembangunan manusia di Babel terus mengalami kemajuan.
IPM Babel juga terus membaik seiring dengan penanganan pandemi COVID-19 yang berjalan baik dan pemulihan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita yang disesuaikan.
Sedangkan untuk persentase penduduk miskin di Babel pada September 2022 sebesar 4,61 persen naik dibandingkan kondisi Maret 2022 yang 4,45 persen. Namun turun sebesar 0,06 persen poin dibanding September 2021 yang sebesar 4,67 persen.
Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Persentase penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkawinan perbulan dibawah garis kemiskinan.
Dan untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatnya pasokan tenaga kerja.
"TPT Babel dari hasil Sakernas pada Agustus 2022 sebesar 4,77 persen. Ini berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat lima orang pengangguran. Pada 2022 TPT mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021," terang Ridwan.
Ridwan menambahkan, laju pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 95,28 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 57,80 triliun.
"Ekonomi Babel tumbuh positif di angka 4,40 persen lebih kecil dibanding tahun 2021 5,05 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kondisi ekonomi dunia tidak stabil," ujarnya.
Sedangkan untuk rasio gini Babel naik 0,019 poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 0,236. Babel masih menjadi Provinsi dengan rasio gini terendah secara nasional.
Indeks gini adalah indikator tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh atau rasio gini di Babel pada September 2022 terendah se Indonesia yaitu 0,255.
Dan terkait kebijakan pengelolaan keuangan daerah pada 2022 untuk target dan realisasi pendapatan/penerimaan daerah selama tahun 2022, PAD ditargetkan Rp 2,515 triliun lebih dengan realisasi sebesar Rp 2.853 triliun lebih atau terealisasi sebesar 113,44 persen.
"Belanja Daerah pada tahun 2022 ditargetkan sebesar Rp 2,956 triliun lebih dengan realisasi sebesar Rp 2,403 triliun lebih atau sebesar 81,31 persen. Pembiayaan daerah tahun 2022 dianggarkan sebesar Rp 440 milyar lebih di realisasi sebesar Rp 495 milyar lebih atau 112,51 persen," ujarnya.