Toboali (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap mengoperasikan Pelabuhan Sadai guna mempercepat pembangunan dan perekonomian masyarakat di daerah itu.
"Saat ini pembangunan berbagai fasilitas pelabuhan sudah rampung, sehingga pelabuhan ini siap disandari kapal-kapal berukuran besar," kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Sadai, Rudiansyah di Toboali, Rabu.
Ia menjelaskan pembangunan Pelabuhan Sadai ini dilakukan secara bertahap dimulai sejak 1993 hingga 2013. Pelabuhan ini merupakan sarana pelabuhan umum Kementerian Perhubungan dan dikelola oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Toboali selaku Unit Pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
"Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 414 Tahun 2013 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Pelabuhan Sadai ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul," ujarnya.
Saat ini, kata dia, sarana dan prasarana yang dimiliki Pelabuhan Sadai antara lain satu unit gedung kantor, dermaga beton dengan panjang 175 x 8,5 meter dan lapangan penumpukan serta trestle.
Selain itu ada juga fasilitas lain seperti pengolahan air bersih, gedung dan mesin genset dan penerangan lampu jalan berupa solar ceil ditambah lagi dengan kondisi alam yang mendukung, karena dilindungi oleh Pulau Lepar Pongok sehingga terlindungi dari gelombang besar.
"Saat ini pelabuhan ini sudah mulai melakukan aktivitas bongkar muat semen, kayu serta cangkang sawit yang akan di ekspor ke Thailand," ujarnya.
Ia berharap untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas melalui Pelabuhan Sadai ini perlu mendapat dukungan dari semua elemen serta berbagai pihak agar bisa menjadi daya tarik para pengusaha dan investor.
"Semoga dengan kesiapan pelabuhan ini dapat menjadi pintu gerbang perekonomian masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Bangka Selatan," harapnya.
