Jakarta (ANTARA) - Balap MotoGP di Kazakhstan, yang dijadwalkan pada 9 Juli, terpaksa dibatalkan menyusul sejumlah kendala persiapan dan tidak akan digantikan untuk mengisi kekosongan di kalender kejuaraan dunia musim ini, demikian Dorna Sports pada Rabu.
"Pengerjaan homologasi yang masih berlangsung di sirkuit, ditambah dengan tantangan operasional global, telah menyebabkan pembatalan ajang balap 2023 tersebut," demikian pernyataan resmi Dorna.
Kazakhstan pada September tahun lalu telah meneken kontrak berdurasi lima tahun untuk menggelar balap MotoGP di Sirkuit Internasional Sokol, di pinggiran kota Almaty.
Balapan perdana di negara tersebut seharusnya menjadi seri kesembilan pada pertengahan tahun ini.
Pemegang hak komersial MotoGP itu berharap Sirkuit Internasional Sokol bisa rampung dan siap untuk menggelar Grand Prix pada tahun depan.
MotoGP sedang memperluas kehadirannya dengan merambah pasar-pasar baru potensial di Asia seperti Indonesia dengan Sirkuit Mandalika kemudian India yang bakal debut pada September di Sirkuit Internasional Buddh dekat New Delhi.
Pembatalan itu berarti akan ada jeda enam pekan antara GP Belanda (25 Juni) dan GP Inggris (6 Agustus) dan menyebabkan kejuaraan dunia MotoGP tahun ini akan terdiri dari hanya 20 balapan Grand Prix, tiga diantaranya telah digelar.
Hal itu juga membuat 37 poin maksimal hilang dalam kejuaraan karena MotoGP musim ini mengadopsi sprint race pada Sabtu sebelum balapan utama pada hari berikutnya.
Para pebalap akan menuju ke balapan seri keempat di Jerez, kota di Spanyol bagian selatan pada akhir pekan ini.