Seoul (ANTARA) - Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa, dan meminta bantuan peralatan militer tak mematikan dari Seoul.
Zelenska, istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengunjungi Korsel untuk berpartisipasi dalam konferensi media.
Zelenska, yang bertemu dengan Yoon dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Presiden Ukraina, menyatakan harapan untuk mendapat dukungan berupa peralatan militer tak mematikan seperti detektor ranjau.
Yoon mengatakan Korea Selatan akan secara aktif membantu rakyat Ukraina, kata Juru Bicara Presiden Korsel Lee Do Woon.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Yonhap yang diterbitkan pada Selasa, Zelenska mengemukakan kemungkinan Yoon mengunjungi Ukraina, dengan mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan sangat mendukung Kiev.
Dia juga menyerukan dukungan "lebih radikal" bagi Ukraina untuk melawan agresi Rusia.
Korsel, produsen utama peluru artileri, mengatakan pihaknya tidak menyediakan senjata mematikan ke Ukraina, karena mempertimbangkan hubungannya dengan Rusia.
Namun, Yoon mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu bahwa pemerintahnya mungkin tidak bersikeras hanya pada dukungan kemanusiaan atau keuangan jika warga sipil di Ukraina diserang secara besar-besaran atau apabila mereka menghadapi situasi "yang tidak dapat dimaafkan" oleh komunitas internasional.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
PBB serukan masyarakat global cegah eskalasi konflik Ukraina
3 Desember 2024 10:17
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31