Jakarta (Antara Babel) - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) masih menyelidiki penyebab peristiwa tabrakan Pesawat Batik Air dan Transnusa pada Senin (4/4) malam di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 19.55 WIB.
"Saat ini masih kita selidiki penyebabnya, untuk selanjutnya akan disampaikan informasi selengkapnya," kata Head of Corporate Communications LPPNPI/Airnav Indonesia Yohanes Sirait di Jakarta, Senin.
Yohanes mengonfirmasi Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 registrasi PK-LBS bertabrakan dengan pesawat Transnusa jenis ATR registrasi PK-TNJ di landasan pacu bandara Halim Perdanakusuma.
Pesawat Batik nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma - Ujung Pandang lepas landas, pada saat bersamaan terdapat pesawat Transnusa yang berada di landasan pacu yang sedang 'di-towing' (ditarik ke belakang) menuju hanggar.
Akibat tabrakan tersebut, Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off (aborted take off).
Kedua pesawat mengalami kerusakan, namun seluruh penumpang segera dievakuasi.
Atas peristiwa ini diterbitkan Notam Nomor A1004, landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sampai dengan estimasi tanggal 4 April 2016 pukul 22.00 WIB untuk proses evakuasi.
"Untuk selanjutnya, proses investigasi akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," katanya.