Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan melakukan revitalisasi bahasa daerah sesuai arahan Kemendikbudristek RI yang mencanangkan merdeka belajar ke-17.
"Bahasa daerah perlu direvitalisasi karena adanya kecenderungan bahwa bahasa daerah akan mengalami kemunduran bahkan bisa punah dengan sendirinya," kata Kepala Kantor Bahasa Babel, Muhammad Irsan di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan agar bahasa daerah yang ada di Indonesia khususnya di Babel tidak mengalami kepunahan, Kemendikbudristek RI mencanangkan merdeka belajar ke-17. Oleh karena itu Kantor Bahasa Babel akan melakukan revitalisasi sastra lisan karena di sastra lisan itu terkandung bahasa daerah dan caranya dengan melakukan proses pembelajaran kepada siswa-siswi di daerah.
"Kami akan mengundang pegiat sastra daerah untuk mengajarkan siswa bagaimana mereka memahami bahasa daerah sehingga ada kegiatan untuk revitalisasi sastra lisan tersebut," ujarnya.
Irsan menjelaskan kegiatan perlindungan dan pengembangan bahasa terbagi dua episode dan program merdeka belajar yang dicanangkan Mendikbudristek RI sangat berkaitan dengan pengembangan dan perlindungan bahasa dan sastra daerah.
Episode pertama yaitu merdeka belajar ke-17 yang membahas tentang revitalisasi bahasa daerah dan episode kedua yakni merdeka belajar ke-24 yaitu tentang penyediaan bahan belajar literasi yang bermutu.
Dalam merdeka belajar ke-17 Kantor Bahasa Babel ditugaskan untuk melakukan pembinaan pengembangan bahasa dan sastra di Babel. Dan merdeka belajar episode ke-24 ini terkait penyediaan bahan baca yang disiapkan oleh Badan pengembangan bahasa khusus siswa PAUD dan SD seperti penerjemahan cerita-cerita anak dan sayembara penulisan cerita anak.
"Tahun ini kami akan kembangkan dan keluarkan 20 cerita anak sebagai bahan baca yang akan disenangi Anak-anak dan ini akan kita diskusikan dan informasikan ke sekolah-sekolah," ujarnya.