Toronto (ANTARA) - Korban jiwa mencapai 233 orang dalam kecelakaan yang melibatkan tiga kereta di bagian timur India, sementara 900 orang lainnya terluka, kata para pejabat pada Sabtu.
Kecelakaan terjadi di Distrik Balasore di Negara Bagian Odisha pada Jumat malam (2/6) dan operasi penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan, menurut mereka.
Sekretaris Kabinet Odisha Pradeep Jena mengonfirmasi angka korban terbaru.
"Jumlah orang yang terluka sekitar 900," tulisnya di Twitter.
Rekaman di lokasi memperlihatkan sejumlah besar penyelamat terus membantu para penumpang yang terjebak di kereta pada Sabtu pagi.
Juru bicara Kereta Api India Amitabh Sharma mengatakan kepada Anadolu pada Jumat (2/6) malam bahwa sebuah kereta penumpang tergelincir dan gerbong-gerbongnya jatuh ke jalur yang berlawanan.
"Gerbong yang tergelincir menabrak kereta penumpang yang lain, beberapa gerbong pada kereta kedua kemudian terlempar keluar dari jalur," katanya.
Ia menambahkan bahwa sebuah kereta barang juga terkena dampak kecelakaan tersebut.
Otoritas Kereta Api India juga mengumumkan kompensasi untuk para korban.
Kereta Api Tenggara India mengumumkan pembatalan dan pengalihan beberapa kereta.
Departemen Informasi dan Hubungan Masyarakat negara bagian tersebut mengatakan Kepala Menteri Odisha Naveen Patnaik memerintahkan masa berkabung satu hari terkait kecelakaan kereta api paling mematikan di wilayah itu.
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw menulis di Twitter bahwa tim-tim penyelamat dari Bhubaneswar, Kolkata, Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF), dan angkatan udara telah dikerahkan.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga menulis di media sosial tersebut, "Berduka atas kecelakaan kereta api di Odisha. Saya ikut berduka cita dengan keluarga para korban. Semoga mereka yang terluka segera pulih."
India telah mengalami kecelakaan kereta api yang parah. Pada 2016, lebih dari 140 penumpang tewas setelah sebuah kereta tergelincir di Negara Bagian Uttar Pradesh di India utara.
Sumber: Anadolu