Bangka Selatan (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuka pelatihan potensi SAR, dalam rangka meningkatkan kompetensi peserta guna mempercepat penanganan pertolongan di atas permukaan air.
"Penanganan oleh potensi yang dibekali pelatihan dapat merespons lebih cepat sehingga korban probability selamat lebih besar," kata Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Pertama TNI Roy Romanza di Bangka Selatan, Senin.
Ia mengatakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2017 tentang Pembinaan Potensi Pencarian dan Pertolongan, salah satu upaya yang dilakukan Basarnas dalam memberikan pembinaan melalui pelatihan pertolongan.
"Kegiatan pelatihan ini diikuti 50 orang dari berbagai unsur instansi atau organisasi dimulai pada 12 hingga 17 Juni 2023 di Bangka Selatan," katanya.
Ia menyatakan pelatihan Potensi SAR 2023 SAR mengusung tema "Melalui Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Permukaan Air Kita Tingkatkan Kompetensi Potensi Pencarian dan Pertolongan Guna Mendukung Operasi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Tugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
"Kami terus berupaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik internal maupun eksternal serta bersinergi dengan Potensi SAR terkait dalam memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat," katanya.
Ia menyatakan Basarnas menyediakan berbagai layanan dalam upaya pencarian dan penyelamatan serta penanganan situasi darurat di Indonesia yaitu kecelakaan penerbangan, kecelakaan pelayaran, kondisi membahayakan manusia, kecelakaan penangan khusus dan bencana.
"Persentase kecelakaan kapal dan kondisi membahayakan manusia di perairan pada tahun 2022 sampai dengan April 2023 sebanyak 24 kecelakaan kapal dan 28 kondisi membahayakan manusia di perairan," katanya.
Menurut dia musibah di atas bersifat unpredictable, atau tidak dapat diperkirakan sebelumnya dan dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja.
Ia mengharapkan melalui pelatihan potensi pencarian dan pertolongan ini dapat menghasilkan semangat kemanusiaan, kesatuan pola pikir dan pola tindak yang sama untuk memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan seoptimal mungkin.
"Sebesar dan seberat apapun tugas yang kita hadapi, dengan didasari niat mulia, saya yakin pelayanan pencarian dan pertolongan seperti yang kita cita- citakan tersebut bukan suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan," katanya.