Gorontalo (Antara Babel) - Jumlah burung migran yang terpantau di Danau
Limboto Provinsi Gorontalo saat ini bertambah menjadi 49 jenis, kata
peneliti dan ahli biodiversitas dari Burung Indonesia, Panji Fauzan.
"Angka itu terus bertambah sejak sejumlah fotografer burung di
Gorontalo menemukan 36 jenis dalam dua tahun terakhir, di danau yang
sama," katanya di Gorontalo, Jumat.
Panji melakukan pengamatan selama 2014 hingga 2016, dengan metode
jalur transek di tanggul yang membelah danau dan metode hitung (point
count) di sejumlah area danau.
Sebagian besar burung yang terpantau merupakan suku Scolopacidae
tercatat 12 jenis, contohnya kedidi leher merah (Calidris ruficollis),
kedidi golgol (Calidris ferruginea), dan trinil lumpur asia (Limnodramus
semipalmatus).
"Ketiganya berstatus hampir terancam. Burung trinil lumpur asia
sendiri merupakan salah satu yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa,"
katanya.
Menurut dia, burung migran yang terpantau di danau, berada pada rentang waktu akhir hingga pertengahan tahun.
Pada Agustus hingga September merupakan waktu tertinggi kunjungan
burung migran ke Danau Limboto di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo
itu.
"Pada waktu-waktu tersebut, burung migran datang dari belahan bumi
utara, seperti Rusia dan China singgah di Danau Limboto," katanya.
Burung yang datang pada pertengahan tahun, merupakan migran dari selatan seperti Benua Australia.
Panji mengatakan danau yang kondisinya sedang kritis tersebut
menjadi salah satu tempat persinggahan terpenting bagi burung migran di
Semenanjung Sulawesi bagian utara.
Daratan yang berlumpur, kata dia, kaya akan nutrisi dan
invertebrata sehingga menjadi sumber pakan burung penetap maupun migran.
"Itu sebabnya sangat penting untuk mempertahankan kawasan dan fungsi ekosistem di danau ini," katanya.
Jumlah Burung Migran di Danau Limboto Bertambah
Jumat, 29 April 2016 22:49 WIB