Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memastikan stok beras sebanyak ratusan ton cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sampai akhir tahun.
"Kami memastikan stok beras yang tersedia sebanyak ratusan ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun," kata Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Gusdi Prasmana di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, masyarakat tidak perlu merasa khawatir terjadinya kelangkaan beras karena dipastikan stok beras yang tersedia di Perum Bulog Belitung saat ini cukup sampai akhir tahun.
"Masyarakat tidak perlu khawatir kemudian melakukan "panic buying". Kami pastikan bahwa stok beras cukup sampai akhir tahun," ujarnya.
Ia mengatakan, Perum Bulog KCP Belitung juga telah mengalokasikan kebutuhan beras untuk enam bulan mendatang.
Baca juga: Bulog Belitung gelar SIGAP SPHP stabilkan harga beras di pasar
Gusdi menyebutkan, dengan demikian, stok beras di Bulog Belitung dipastikan cukup sampai Februari tahun depan.
"Kami sudah mengalokasikan kebutuhan beras untuk enam bulan ke depan, mulai September sampai Februari tahun depan atau sampai musim panen selanjutnya," kata dia.
Selain itu, lanjut Gusdi, Perum Bulog Belitung juga melakukan intervensi pasar melalui program Siap Jaga Harga Pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SIGAP SPHP) guna menstabilkan kenaikan harga beras di daerah itu.
"Dalam rangka menanggulangi kenaikan harga beras akhir-akhir ini yang cukup siginifikan di Belitung maka Perum Bulog melaksanakan kegiatan SIGAP SPHP," ujarnya.
Ia mengatakan, program SIGAP SPHP bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan beras kualitas baik dengan harga terjangkau.
"Masyarakat dapat membeli beras SPHP dengan harga Rp9.950 per kilogram," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini harga beras premium di pasaran mengalami kenaikan dari Rp13.500 dan Rp14.400 per kilogram menjadi Rp15 ribu sampai Rp16 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga beras terjadi karena fenomena El Nino yang melanda Indonesia sehingga mempengaruhi produksi beras petani dan berimplikasi terhadap kenaikan harga beras.
"Kondisi kenaikan harga beras memang merata di seluruh wilayah Indonesia disebabkan fenomena El Nino," katanya.
Oleh karena itu, guna menstabilkan harga beras, Perum Bulog Belitung telah memasok beras SPHP di sejumlah toko dan ritel modern di wilayah itu.
"Seperti di BTK Mart dan Babel Mart masyarakat bisa membeli beras SPHP dengan harga Rp9.950 per kilogram. Mudah-mudahan dengan adanya intervensi pasar ataupun stabilitas harga pangan khususnya beras dapat membantu masyarakat Belitung mendapatkan beras kualitas baik dengan harga yang lebih murah," ujarnya.