Penerima bansos pangan di Bangka Belitung berkurang 3.000 kepala keluarga

Pangkalpinang (ANTARA) - Penerima bantuan sosial pangan tahap II 2023 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkurang 3.000 kepala keluarga karena perekonomian mereka telah meningkat.

"Penerima bansos pangan tahap pertama mencapai 52.121 keluarga dan tahap kedua ini berkurang 3.000 kepala keluarga," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Babel Romdoni saat peluncuran penyaluran bansos pangan pemerintah tahap II tahun 2023 di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan penurunan 3.000 kepala keluarga penerima bantuan pangan pemerintah di Provinsi Kepulauan Babel ini merupakan hasil diverifikasi pemerintah dan menyatakan perekonomian keluarga tersebut sudah meningkat.

"Alhamdulillah, bantuan pangan pemerintah tahap satu kemarin sudah selesai sukses dan Babel rangking kedua terbaik nasional," katanya.

Menurut dia bagi kabupaten/kota yang lain harus memverifikasi dan memvalidasi data yang berubah tadi, sehingga yang berkurang 3.000 itu tidak diundang lagi untuk menerima bantuan pangan ini.

"Intinya warga yang sudah naik kelas, sudah tidak berhak menerima lagi, mungkin ekonomi sudah membaik, atau meninggal, kita tidak tahu data itu, kawan-kawan sedang secepatnya mengejar verifikasi supaya seminggu ini siap disalurkan," katanya.

Ia mengungkapkan pihaknya melakukan penyerahan serentak secara nasional yang di mulai di salah satu desa di Desa Air Mesu Kabupaten Bangka Tengah.

"Hari ini kita serahkan, kebetulan data lama tahap 1 dan 2 di daerah itu tidak berubah jadi enak, yang lain nanti perlu diverifikasi lagi," katanya.

Kepala Cabang Perum Bulog Bangka Asfianty mengatakan pada kegiatan peluncuran penyaluran bantuan pangan pemerintah tahap II ini Bulog berperan sebagai penyedia barang dan sekaligus menyalurkan.

"Bulog kerja sama dengan PT Dos Ni Roha untuk menyalurkan ke KPM, dan untuk kesiapan stoknya cukup untuk 3 bulan ke depan, sudah disiapkan tinggal dijalankan," katanya.

Ia mengharapkan melalui kegiatan ini selain bisa membantu masyarakat di Kepulauan Babel juga berdampak pada inflasi agar semakin membaik," katanya.