Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggiatkan sosialisasi dan edukasi untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Edukasi dan sosialisasi ini kami lakukan secara rutin menyasar warga hingga tingkat desa di seluruh kabupaten dan kota di Babel karena saat ini kita sedang menghadapi musim kemarau panjang dan lebih panas dari biasanya," kata Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia, musim kemarau tahun ini akan terjadi lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya, ditambah adanya fenomena cuaca El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2024.
"Ini menandakan masih panjangnya musim kemarau di wilayah Babel," ujarnya.
Untuk itu, Mikron mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang bisa menjadi penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Babel.
Berbagai aktivitas sepele yang bisa menjadi penyebab karhutla, antara lain membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan di lokasi yang mudah terbakar, membuka lahan untuk berkebun, melakukan aktivitas bakar dengan tidak ditunggu.
Ia mengatakan di seluruh wilayah Babel banyak tumbuh semak belukar yang pada saat musim kemarau menjadi kering dan sangat mudah terbakar. Jenis semak belukar seperti itu akan sangat mudah terbakar meskipun hanya terkena bara puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Menurut dia, karhutla tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, namun juga dalam kelestarian lingkungan karena adanya karhutla banyak hewan dan tumbuhan yang terbakar dan membutuhkan masa pemulihan panjang.
"Kami minta berbagai aktivitas itu dihindari terlebih dahulu di musim kemarau seperti saat ini dan kami juga mengajak masyarakat untuk bijaksana memanfaatkan air karena saat ini sudah banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih," katanya.
Selain meningkatkan kegiatan sosialisasi, BPBD Babel juga telah membagikan puluhan ribu masker untuk masyarakat yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di daerah.
"Kemarin kita salurkan masing-masing 10 ribu lembar masker di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, masker tersebut untuk selanjutnya diberikan kepada warga yang terdampak karhutla," katanya.
Mikron mengatakan pembagian masker kali ini diprioritaskan untuk Kabupaten Belitung karena sedang terjadi karhutla.
"Sejauh ini di Belitung sudah tujuh kali terjadi karhutla, bahkan sampai saat ini masih berlangsung, yaitu di tempat pembuangan akhir sampah di Juru Seberang Bukit Sadai, Belitung. Ini sangat mengganggu pernapasan warga sekitar sehingga BPBD membagikan masker melindungi dari asap pembakaran itu," katanya.
BPBD Babel akan terus mendistribusikan bantuan masker ke seluruh kabupaten yang sering terjadi kebakaran, seperti di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Barat.*