Koba, Babel, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat seluas 75 hektare hutan kota dan kebun warga di Koba terbakar sebagai dampak musim kemarau.
"Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (3/10) hingga Kamis (5/10) siang, sudah merusak seluas 75 hektare hutan kota dan kebun warga," kata Kepala BPBD Bangka Tengah Yudhi Sabara di Koba, Kamis.
BPBD Bangka Tengah mencatat seluas 60 hektare hutan kota yang terbakar di kawasan By Pass atau jalan jalur dua menuju kantor bupati setempat dan 15 hektare merupakan kebun warga yang berada di sekitar hutan kota.
"Kita mengerahkan sebanyak delapan mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api di kawasan hutan kota dan menerjunkan personel secara tim, karena api sudah mulai meluas," ujarnya.
Selama tiga hari, kata dia, petugas Damkar berjibaku di lapangan memadamkan api karena dikhawatirkan meluas hingga membakar perkampungan penduduk.
"Kondisi hutan kota ini memang hutan bergambut, tingkat kesulitan memadamkan api memang sangat tinggi sehingga membutuhkan banyak air," ujarnya.
Yudhi juga mengatakan, bahwa kebakaran tersebut juga memicu kabut asap tebal yang menyelimuti sebagian wilayah di Kecamatan Koba.
"Kabut asap tebal memang tidak bisa dihindarkan, maka kita mengimbau warga lebih hati-hati melintasi kawasan By Pass dan dianjurkan memakai masker," ujarnya.
Kebakaran hutan tersebut juga memaksa pihak Sekolah Dasar Ilmu Tahfiz dan SMP Ilmu Tahfis yang berada tidak jauh dari kawasan hutan kota, memulangkan siswanya lebih awal sejak Rabu (4/10) hingga Kamis (5/10) untuk menghindari kabut asap.
Bahkan pihak SD dan SMP IT akan mengambil keputusan meliburkan siswa pada Jumat (6/10), jika kabut asap tebal masih menyelimuti lingkungan sekolah.