Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar gerakan pangan murah dalam memperingati Hari Pangan se-Dunia, sekaligus guna menekan kenaikan harga berbagai kebutuhan pangan masyarakat di daerah itu.
"Pada Hari Pangan se-Dunia ini momentum masyarakat menikmati pangan dengan harga murah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni saat membuka gerakan pangan murah di Desa Dul Bangka Tengah, Senin.
Ia mengatakan gerakan pangan murah dalam rangka Hari Pangan Dunia digelar secara serentak di 410 titik tersebar di 38 provinsi dan 260 kabupaten/kota se-Indonesia, agar masyarakat secara langsung menikmati harga pangan distributor.
Misalnya, harga beras medium hanya Rp53.000 per kampil (satu kampil berisikan 5 kilogram beras) atau lebih murah dibandingkan harga pasaran Rp57.000 per kampil. Sementara harga beras premium hanya Rp57.000 per kampil atau lebih murah dibandingkan harga pasaran.
"Dengan kegiatan pangan murah ini tentunya akan berdampak terhadap penurunan inflasi. Dimana September tahun ini, inflasi Babel tertinggi di Indonesia yang dipicu kenaikan harga beras," ujarnya.
Menurut dia antusias masyarakat mengikuti gerakan pangan murah ini cukup tinggi, sehingga stok beras yang disediakan dalam waktu dua jam saja habis terjual.
"Beras medium habis terjual dan Bulog kembali menambah pasokan agar masyarakat bisa betul-betul harga pangan ini dengan murah," katanya.
Pimpinan Bulog Cabang Bangka Ahmad Fahmi Yasin mengatakan sebanyak 1,5 ton beras habis terjual dan akan ditambah lagi 1,5 ton beras.
"Kami siap mendukung gerakan pangan murah ini pada hari spesial Hari Pangan se-Dunia ini," katanya.